Di dunia ini selalu ada anomali. Hal yang tidak sesuai dengan seharusnya. Dipandang aneh atau dipandang mengagumkan. Berbalik dari semua keadaan. Berbalik dari tuntunan. Tidak sesuai aturan. Bila setiap orang sibuk membicarakan agama sebagai syarat utama memilih perempuan yang ada di luar sana.
Aku?
Mungkin akulah anomali. Sebab aku mencintaimu bukan karena agamamu. Bukan karena kebaikan agama yang ada padamu. Bukan karena shalat rutinmu atau kerudung panjangmu. Bukan karena tilawahmu apalagi hafalanmu. Toh, kamu tidak memiliki semua itu. Aku juga tidak.
Setiap kali orang bertanya, tak takutkah aku akan keselamatanku?
Aku bertanya dalam hati, mengapa mereka sibuk menilaiku dan menilai orang lain. Menilai pantas dan tidaknya. Apa yang mereka tahu tentang hidupku dan hidupmu. Bukankah mereka hanya melihat dari mata, mendengar kabar dari telinga. Seandainya mereka menjadi aku dan menjalani hidupku seperti apa, apakah mereka akan berkata hal yang sama?
Bila aku memilihmu bukan karena agamamu. Apakah kau masih akan bertanya-tanya? Lalu kau mematut-matut diri dan bertanya tentang rambutmu yang tergerai. Atau tentang sulitnya kamu membaca huruf kitab suci?
Bila kau khawatir karena hal itu. Aku tidak. Karena aku percaya setiap manusia itu bisa berubah. Dan aku melihat itu padamu. Aku hanya ingin membersamai dan menjaga perubahanmu atau mungkin mengawal dan menjaga arahnya. Kita sama-sama ingin berubah ke arah yang baik. Kita bisa berjalan bersama-sama ke arah yang sama. Saling menjaga.
Jika kamu masih bertanya, kira-kira apa yang membuatku cinta. Aku justru akan bertanya kepadamu, kira-kira apa yang membuatmu ragu-ragu? Maka, aku akan menjawab keraguanmu. Kamu suka kepastian kan?
Bandung, 26 April 2014 | (c)kurniawangunadi
Catatan Seorang Pemuda
Goresan-goresan ide dan inspirasi seorang pemuda
Senin, 06 Oktober 2014
Bukan Karena Agamamu
Kamis, 17 April 2014
Sungguh, Engkau maha kuasa atas segala sesuatu
Suatu malam di tahun 2003, datanglah ke rumah saya, seorang sesepuh (orang yang kaya dan dihormati) di lingkungan masyarakat sekitar rumah saya. Setelah ngobrol ngalor-ngidul dengan ayah saya, tiba-tiba beliau berkata, "keluarga sini mah, paling juga anak-anaknya sekolah cuma sampe SMP aja, ya paling tinggi SMA, terus yang anak laki-lakinya kaya dia (sambil nunjuk saya) nih, paling juga jadi supir angkot"..
Memang, saat itu keadaan ekonomi keluarga kami bisa dibilang kurang cukup. Tapi saya ingat sekali kata-kata itu, sangat ingat, dan bahkan tak bisa saya lupakan. Ya, kalimat itu selalu menjadi motivasi saya untuk terus belajar dikala rasa malas datang melanda. Menjadi cambuk bagi saya untuk terus berusaha dikala lelah datang mendekat.
Tahun pun terus berganti, Syukur alhamdulillah, saya dan kakak perempuan saya berhasil menamatkan studi S1 kami, dan yang lebih subhanallah lagi saat ini saya sedang studi S2.. Sedangkan anak-anak lelaki beliaulah yang menjadi supir angkot...
Allahuakbar.. Sungguh, Engkau maha kuasa atas segala sesuatu..
Memang, saat itu keadaan ekonomi keluarga kami bisa dibilang kurang cukup. Tapi saya ingat sekali kata-kata itu, sangat ingat, dan bahkan tak bisa saya lupakan. Ya, kalimat itu selalu menjadi motivasi saya untuk terus belajar dikala rasa malas datang melanda. Menjadi cambuk bagi saya untuk terus berusaha dikala lelah datang mendekat.
Tahun pun terus berganti, Syukur alhamdulillah, saya dan kakak perempuan saya berhasil menamatkan studi S1 kami, dan yang lebih subhanallah lagi saat ini saya sedang studi S2.. Sedangkan anak-anak lelaki beliaulah yang menjadi supir angkot...
Allahuakbar.. Sungguh, Engkau maha kuasa atas segala sesuatu..
Jumat, 11 April 2014
I will make u smile and happy... I promise...
with everything I have, with everything I get, with everything I do..
Someday I'd say that I love you more often than forgive me.. I promise
I'll be the one who knows how to make you smile, not more clever apology ..
right now I'm learning to understand you, and always so..
every day, every hour, every moment of my life..
with everything I have, with everything I get, with everything I do..
Someday I'd say that I love you more often than forgive me.. I promise
I'll be the one who knows how to make you smile, not more clever apology ..
right now I'm learning to understand you, and always so..
every day, every hour, every moment of my life..
Kamis, 12 Desember 2013
FADILAH SURAT AL-WAQIAH
Bandung, 12 Desember 2013
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh
Postingan kali
ini, saya benar-benar takjub dengan kebesaran Allah SWT.. Allahuakbar...
bukan bermaksud riya (sombong),, tapi tulisan ini hanya berniat untuk berbagi kebaikan dan agar level keimanan kita bertambah,, insya Allah
bukan bermaksud riya (sombong),, tapi tulisan ini hanya berniat untuk berbagi kebaikan dan agar level keimanan kita bertambah,, insya Allah
Berawal
ketika saya sedang mengerjakan proposal tesis (saat ini saya sedang menempuh
pendidikan program pascasarjana magister pendidikan matematika). Seperti biasa,
sejak kuliah S1 jikalau saya mengerjakan
tugas kuliah ataupun menyusun skripsi, saya selalu mendengarkan tausiyah ustadz
Yusuf Mansur. Walaupun koleksi tausiyah yang saya punya hanya sedikit (tentang
sedekah dan itu-itu aja judulnya yg diputar) tapi saya tak pernah bosan dengan
tausiyah ustadz YM, saya selalu mendengarkan berulang-ulang, bahkan sampai pagi
(sambil begadang). Dan hal ini selalu saya lakukan ketika mengerjakan sesuatu
menggunakan Laptop.
Entah
kenapa saya mulai hobby menbaca surat Al-Waqiah setelah mendengar tausiyah
ustadz YM tentang “Fadilah Surat Al-Wa’qiah” (kalo ga salah mulainya saat mendekati
sidang skripsi, Februari 2013). Isi tausiyahnya tentang pahala dan ganjaran
bagi siapa saja yang membacanya. Saya belajar istiqomah membaca Al-Waqiah
setiap ba’da shalat wajib. Saat itu saya membaca saja tanpa berpikir apa-apa,
terutama tentang pahalanya..
Setelah
sidang skripsi, saya menganggur (belum dapat pekerjaan). Lamaran yang saya
ajukan disana-sini ditolak, entah kenapa saya juga bingung. Lalu saya
ikut-ikutan mencoba tes seleksi program pascasarjana di salah satu PTN di
Bandung. Ketika pengumuman kelulusan, saya merasa tidak percaya kalo saya lolos
seleksi. Saat itu hanya ada sedikit kebahagiaan dipikiran saya, karena saya
memikirkan uang kuliah nanti bagaimana... Namun, Alhamdulillah, saya mendapat
beasiswa full untuk melanjutkan kuliah saya.. INI SEMUA KEHENDAK ALLAH
Hari
ini (12-12-13) setelah shalat maghrib, seperti biasa saya melanjutkan dengan
membaca surat Al-Waqiah.. selepas membaca Al-Waqiah, saya melanjutkan
mengerjakan tugas proposal tesis saya sambil memutar recording tausiyah ustadz YM. Biasanya saya mendengarkan tausiyah
tentang “sedekah”, namun kali ini saya merasa bosan dengan tema sedekah dan memilih mendengarkan
tausiyah tentang “Fadilah Surat Al-Waqiah”. Saya pikir, “udah lama nih ga
denger tausiyah tentang ini”.
Sambil
mendengarkan dan mengerjakan proposal tesis, saya terfokus dengan perkataan
ustadz YM ketika beliau berkata, “di Surat Al-waqiah ada 1810 huruf, tiap huruf
yang kita baca akan dikalikan 10 pahala ketika kita membcanya”. Ketika mendengar
perkataan itu saya berpikir, apakah benar? Kemudian saya mencoba
mengingat-ingat kapan saya mulai hobby baca Al-Waqiah dan saya hitung-hitung hehe
(karena kata ustadz YM, “kalo ga percaya coba aja dihitung!!”).
Inilah
hasil perhitungan saya beasiswa saya:
- Huruf dalam Al-Waqiah = 1810 huruf
- Pahala membaca 1 huruf = 10x
- Shalat wajib dalam sehari = 5x
- Saya mulai hobby membaca (kira-kira) bulan Februari 2013, sedangkan beasiswa cair bulan November (bulan ke-11) = jarak februari-november = 10 bulan
1810 x 10 x 5 x 31hari x 5bulan (maret, mei, juli, agustus,
oktober) = Rp. 14.027.500
1810 x 10 x 5 x 30hari x 4bulan (april, juni,
septemer, november) = Rp. 10.860.000
1810 x 10 x 5 x 28hari (februari) =
Rp. 2.534.000 +
Rp. 27.421.000
Ya Allah,, saya baru ngeh jumlah itu sama persis seperti jumlah
beasiswa saya untuk 1 semeter dan tepat cair bulan November.. subhanallah..
Allahuakbar...
Saya benar-benar yakin bahwa janji Allah pasti Dia tepati... Allahuakbar... mungkin tanpa beasiswa itu, dan khususnya tanpa kehendak Allah, saya tidak bisa melanjutkan kuliah....
jazakallah ustadz Yusuf Mansur atas ilmu yang ustadz sampaikan...
Selasa, 12 November 2013
Khasiat Ayat Kursi
Kamis, 26 September 2013
2. Baca pada saat tidur, Malaikat akan menjagamu sepanjang malam.
Setelah selesai kuliah, seperti biasa kami (aku, a Ahmad Dimyati (Banten), kak Sowanto (Bima, NTB), dan teh Leli (Sumedang)) berdiskusi materi kuliah yang baru saja selesai, yaitu mata kuliah Geometri. Ketika sedang asyik berdiskusi, kami dikagetkan oleh teguran salah satu karyawan di gedung Pusat TIK UPI, "punten aa dan teteh, waktu berkunjungnya sudah habis, sudah jam 5 sore lewat". Lalu pun menjawab, "iaa pak, maaf yah kami khilaf hehe... makasih yah pak sudah mengingatkan".
Perjalanan pulang pun kami memilih melewati masjid Daarit Tauhid karena waktu udah mepet maghrib.. sepanjang perjalanan kami berdebat untuk hadir atau tidak dalam kajian rutin malam jum'at bersama Aagym.. karena pada kajian sebelumnya Aagym berkata bahwa beliau kemungkinan tidak bisa mengajar dipertemuan berikutnya karena beliau sudah berangkat melaksanakan rukun Islam yang ke-5... namun ketika akhirnya kami memutuskan untuk shalat mahgrib di masjid Daarut Tauhid hanya shalat maghrib lalu pulang ke kosan masing-masing, dan ternyata yang mengimami shalat kami adalah Aagym sendiri.. ba'da shalat kami langsung duduk ditempat kami shalat sambil mendengarkan kajian dari Aagym...berikut rangkuman isi kajiannya:
Khasiat Ayat Kursi:
1. Baca setelah shalat, Maka jarak antara kamu dan surga hanyalah kematian.
Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ، إِلا الْمَوْت
“Barangsiapa membaca ayat kursi setelah setiap shalat wajib, tidak ada yang menghalanginya dari masuk surga selain kematian.”
(HR. ath-Thabrani no. 7532, dihukumi shahih oleh al-Albani)
Dalam kisah Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dengan setan yang mencuri harta zakat, disebutkan bahwa setan tersebut berkata,
“Biarkan aku mengajarimu beberapa kalimat yang Allah memberimu
manfaat dengannya. Jika engkau berangkat tidur, bacalah ayat kursi.
Dengan demikian, akan selalu ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan
tidak akan mendekatimu sampai pagi.”
Ketika Abu Hurairah menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam, beliau berkata,
“Sungguh ia telah jujur, padahal ia banyak berdusta.” (HR. al-Bukhari no. 2187)
Langganan:
Postingan (Atom)