Kamis, 12 Desember 2013

FADILAH SURAT AL-WAQIAH


Bandung, 12 Desember 2013

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Postingan kali ini, saya benar-benar takjub dengan kebesaran Allah SWT.. Allahuakbar...
bukan bermaksud riya (sombong),, tapi tulisan ini hanya berniat untuk berbagi kebaikan dan agar level keimanan kita bertambah,, insya Allah
Berawal ketika saya sedang mengerjakan proposal tesis (saat ini saya sedang menempuh pendidikan program pascasarjana magister pendidikan matematika). Seperti biasa, sejak kuliah S1  jikalau saya mengerjakan tugas kuliah ataupun menyusun skripsi, saya selalu mendengarkan tausiyah ustadz Yusuf Mansur. Walaupun koleksi tausiyah yang saya punya hanya sedikit (tentang sedekah dan itu-itu aja judulnya yg diputar) tapi saya tak pernah bosan dengan tausiyah ustadz YM, saya selalu mendengarkan berulang-ulang, bahkan sampai pagi (sambil begadang). Dan hal ini selalu saya lakukan ketika mengerjakan sesuatu menggunakan Laptop.
Entah kenapa saya mulai hobby menbaca surat Al-Waqiah setelah mendengar tausiyah ustadz YM tentang “Fadilah Surat Al-Wa’qiah” (kalo ga salah mulainya saat mendekati sidang skripsi, Februari 2013). Isi tausiyahnya tentang pahala dan ganjaran bagi siapa saja yang membacanya. Saya belajar istiqomah membaca Al-Waqiah setiap ba’da shalat wajib. Saat itu saya membaca saja tanpa berpikir apa-apa, terutama tentang pahalanya..
Setelah sidang skripsi, saya menganggur (belum dapat pekerjaan). Lamaran yang saya ajukan disana-sini ditolak, entah kenapa saya juga bingung. Lalu saya ikut-ikutan mencoba tes seleksi program pascasarjana di salah satu PTN di Bandung. Ketika pengumuman kelulusan, saya merasa tidak percaya kalo saya lolos seleksi. Saat itu hanya ada sedikit kebahagiaan dipikiran saya, karena saya memikirkan uang kuliah nanti bagaimana... Namun, Alhamdulillah, saya mendapat beasiswa full untuk melanjutkan kuliah saya.. INI SEMUA KEHENDAK ALLAH
Hari ini (12-12-13) setelah shalat maghrib, seperti biasa saya melanjutkan dengan membaca surat Al-Waqiah.. selepas membaca Al-Waqiah, saya melanjutkan mengerjakan tugas proposal tesis saya sambil memutar recording tausiyah ustadz YM. Biasanya saya mendengarkan tausiyah tentang “sedekah”, namun kali ini saya merasa bosan dengan tema sedekah dan memilih mendengarkan tausiyah tentang “Fadilah Surat Al-Waqiah”. Saya pikir, “udah lama nih ga denger tausiyah tentang ini”.
Sambil mendengarkan dan mengerjakan proposal tesis, saya terfokus dengan perkataan ustadz YM ketika beliau berkata, “di Surat Al-waqiah ada 1810 huruf, tiap huruf yang kita baca akan dikalikan 10 pahala ketika kita membcanya”. Ketika mendengar perkataan itu saya berpikir, apakah benar? Kemudian saya mencoba mengingat-ingat kapan saya mulai hobby baca Al-Waqiah dan saya hitung-hitung hehe (karena kata ustadz YM, “kalo ga percaya coba aja dihitung!!”).
Inilah hasil perhitungan saya beasiswa saya:
  • Huruf dalam Al-Waqiah = 1810 huruf 
  • Pahala membaca 1 huruf = 10x 
  • Shalat wajib dalam sehari = 5x
  • Saya mulai hobby membaca (kira-kira) bulan Februari 2013, sedangkan beasiswa cair bulan November (bulan ke-11) = jarak februari-november = 10 bulan
1810 x 10 x 5 x 31hari x 5bulan (maret, mei, juli, agustus, oktober)  = Rp.  14.027.500
1810 x 10 x 5 x 30hari x 4bulan (april, juni, septemer, november)   =   Rp.  10.860.000
1810 x 10 x 5 x 28hari (februari)                                                         = Rp.    2.534.000  +
                                                                                                                 Rp.  27.421.000
Ya Allah,, saya baru ngeh jumlah itu sama persis seperti jumlah beasiswa saya untuk 1 semeter dan tepat cair bulan November.. subhanallah.. Allahuakbar...
Saya benar-benar yakin bahwa janji Allah pasti Dia tepati... Allahuakbar... mungkin tanpa beasiswa itu, dan khususnya tanpa kehendak Allah, saya tidak bisa melanjutkan kuliah....
jazakallah ustadz Yusuf Mansur atas ilmu yang ustadz sampaikan...

Selasa, 12 November 2013

Khasiat Ayat Kursi

Kamis, 26 September 2013

Setelah selesai kuliah, seperti biasa kami (aku, a Ahmad Dimyati (Banten), kak Sowanto (Bima, NTB), dan teh Leli (Sumedang)) berdiskusi materi kuliah yang baru saja selesai, yaitu mata kuliah Geometri. Ketika sedang asyik berdiskusi, kami dikagetkan oleh teguran salah satu karyawan di gedung Pusat TIK UPI, "punten aa dan teteh, waktu berkunjungnya sudah habis, sudah jam 5 sore lewat". Lalu pun menjawab, "iaa pak, maaf yah kami khilaf hehe... makasih yah pak sudah mengingatkan". 

Perjalanan pulang pun kami memilih melewati masjid Daarit Tauhid karena waktu udah mepet maghrib.. sepanjang perjalanan kami berdebat untuk hadir atau tidak dalam kajian rutin malam jum'at bersama Aagym.. karena pada kajian sebelumnya Aagym berkata bahwa beliau kemungkinan tidak bisa mengajar dipertemuan berikutnya karena beliau sudah berangkat melaksanakan rukun Islam yang ke-5... namun ketika akhirnya kami memutuskan untuk shalat mahgrib di masjid Daarut Tauhid hanya shalat maghrib lalu pulang ke kosan masing-masing, dan ternyata yang mengimami shalat kami adalah Aagym sendiri.. ba'da shalat kami langsung duduk ditempat kami shalat sambil mendengarkan kajian dari Aagym...berikut rangkuman isi kajiannya:

Khasiat Ayat Kursi:
1. Baca setelah shalat, Maka jarak antara kamu dan surga hanyalah kematian.

Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ، إِلا الْمَوْت 

“Barangsiapa membaca ayat kursi setelah setiap shalat wajib, tidak ada yang menghalanginya dari masuk surga selain kematian.” 
(HR. ath-Thabrani no. 7532, dihukumi shahih oleh al-Albani)

2. Baca pada saat tidur, Malaikat akan menjagamu sepanjang malam.

Dalam kisah Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dengan setan yang mencuri harta zakat, disebutkan bahwa setan tersebut berkata,

“Biarkan aku mengajarimu beberapa kalimat yang Allah memberimu manfaat dengannya. Jika engkau berangkat tidur, bacalah ayat kursi. Dengan demikian, akan selalu ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.”

Ketika Abu Hurairah menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam, beliau berkata,
“Sungguh ia telah jujur, padahal ia banyak berdusta.” (HR. al-Bukhari no. 2187)

Jumat, 12 Juli 2013

^^ Akhir yang Bahagia ^^

Hampir setengah tahun lebih aku berteman dengan Icha, gadis imut dan manja itu tak terasa ada dihatiku. Kami sangat dekat sekali sampai-sampai teman-teman sekelasku menganggap Icha sebagai adikku. Dulu bisa dibilang aku cowok yang pendiam tapi setelah kedatangan Icha disampingku aku jadi sedikit berubah, Icha selalu memberi warna disetiap hari-hariku.

Pagi itu aku melihat ke bangku Icha yang belum terlihat juga batang hidungnya, selang beberapa menit Icha pun datang sambil menekuk wajahnya.
"Kenapa Cha, lo belom ngerjain PR Matematika yah?" tanyaku.
"Bukan itu... kalo itu sih udah selesai dari kemarin... " jawabnya sambil ngambek.
"Terus kenapa donk... sampe-sampe mukanya kusut gitu?" ledekku.
"Gue berantem sama cowok gue... " jawab Icha sebel. Tubuhku rasanya seperti tersiram air panas yang sangat panas ketika mendengar jawaban itu keluar dari mulut mungilnya. Ternyata selama ini Icha sudah mempunyai kekasih. Dengan menahan rasa kaget aku pun kembali bertanya. "Emang masalahnya apa sampe lo berantem?"
"Ternyata selama ini Indra ngeduain gue, dia itu bener-bener playboy" jawabnya sambil marah-marah saking sebelnya. Aku tau walau Icha itu anak manja tapi dia bukan tipe cewek cengeng, paling-paling sebelnya segede gunung hehe...

----------------------------------------------oOo--------------------------------------------------

Keesokannya Icha menghampiriku sambil terlihat bahagia diwajahnya. Mungkin dia sudah baikan sama pacarnya itu, pikirku.
"Hai Dimas, lo tau gak kenapa hari ini gue seneng banget... " tanya si imut itu.
"Gue coba tebak... hari ini pasti ultah lo yah?"  jawabku ngaco dan Icha cuma menggelengkan kepalanya dan membuka mulutnya. Rasanya aku ingin menutup kupingku saat itu juga karena aku belum siap mendengar cerita Icha.
"Elo tau gak, semalem gue minta putus sama Indra. Gue nggak mau dia cuma mainin gue doank ... " Icha bercerita dengan ceria sekali. Kalo kabar itu sih aku juga seneng, kirain mau ngomong apa, jawabku dalam hati. Tapi... tunggu, tunggu... bukannya kalo orang putus kan sedih, tapi Icha kenapa seneng banget yah....
"Kok elo malah seneng sih Cha... ?" tanyaku penasaran
"Iya seneng lah... gue kan jadi bisa bebas, lagian gue udah bilang sama Indra kalo gue juga udah punya penggantinya dia ... " jawab Icha lagi. Haaaah..... apaaaa? pengganti....Kenapa sih jawabannya Icha selalu bikin gue bingung.

----------------------------------------------oOo--------------------------------------------------

Jam berganti jam, hari berganti hari tapi Icha tak juga memberitahu siapa yang jadi pengganti cowoknya itu. Pengennya sih nanya langsung tapiiii aku takut Icha marah karena mau tau aja urusan dia.

Sore itu aku dan Icha sepakat untuk shoping bersama ke salah satu tempat yang ramai di Jakarta. Dari nonton, belanja, makan, dan yang berbau kebersamaan telah kami lakukan. Memang sih pergi berdua seperti ini sudah kami lakukan berkali-kali tapi kali ini aku merasa berbeda, aku merasa sudah pacaran sama Icha dan rasanya ingin selamanya begini.

Karena hari sudah lumayan gelap kami putuskan shoping kali ini cukup sampai disini. Kami berjalan ke basement di lantai paling bawah. Kami mendengar ada suara yang memanggil nama Icha. Icha pun menoleh kearah suara tersebut begitu juga aku. Ada seorang cowok yang berlarian menuju kami, secepat kilat tangan Icha melingkar ketanganku, dalam hati aku bertanya-tanya siapa sih cowok itu? apa dia orang jahat? tapi aku cuma diam saja.

Cowok itu berhenti tepat didepan kamu dan menatap lama kearahku.... Lalu cowok itu berkata yang kata-katanya tak lebih seperti mengejek. "jadi... ini Cha cowok yang lo maksud???" perkataan cowok itu membuat aku bingung, benar-benar bingung dan penuh tanda tanya...

"Cowok kayak gini yang ngegantiin gue Cha?" tanya cowok itu lagi. Aku baru mengerti sekarang kalau cowok ini adalah Indra pacarnya Icha,, eeh salah, maksudku mantannya Icha...Sepertinya Icha tak menanggapi pertanyaan Indra. Icha langsung mengajakku untuk pergi. Tapi Indra berkata, "Cha... lo belom jawab pertanyaan gue?" mendengar kalimat itu Icha berhenti dan berbalik kearah Indra. 

"Elo bisa liat gak sih?" kata-kata Icha itulah yang membuatku kaget pake banget. Itu berarti .... "Udah jelas kan sekarang... gue mau pulang aah udah malem" Icha berkata sambil berjalan meninggalkan Indra yang terpaku sendiri disana.

"Cha.. maksud lo apa yang tadi itu... " belom sempet pertanyaanku selesai, Icha sudah menjawabnya. "Gue serius kok..." sambil masuk ke mobil, aku pun mengikuti Icha masuk ke mobilku. "Apa? gue gak salah denger?" kataku tersenyum kepadanya lagi. yang ditanya malah cemberut. "Coba bilang sekali lagii.." kataku tak percaya.

"Enggak aah... cewek itu dilarang ngomong kaya gituan, apalagi sampe dua kali..." katanya sambil pura-pura ngambek. "Jadi pengennya gue nih yang ngomong??" tanyaku ngeledek.
"Terserah.... kalo gak kepengen, ya gue pulang sama Indra" Icha menjebak. "Oke,, tapi jelasin sedikiiit aja kenapa lo bisa ngomong kaya tadi?" pintaku dan Icha mengangguk

"Ehmm... karena lo baik, pinter, dan dewasa dibandingkan gue.. dan yang paling penting lo itu jenius banget... So, gue jadi bisa nyontek deh.. hehhee" jelasnya diiringi candaan.
"Dasar..." kataku sambil mengjitaknya. "Mangkanya belajar yang rajin donk...."
"Iya... iyaa... tapi walau bagaimanapun juga gue nggak bakal bisa ngalahin lo kan... " Aku tersenyum bangga. "iiih... Ge-er,, yaudah sekarang ngomong..." pinta Icha
"Gue suka.... kita kayak gini, gue cintaaaa... manja lo, gue sayaaaang... sama lo. kalo lo sama dia, gue..... hmmm... mau pulang aaaaahhhh....hehhe" aku langsung menjalankan mobilku dan ....
"Aaah...... Dimas jahat.... yang terakhir belom tuuuh...." kata Icha sambil mukulin aku sampai tulang-tulangku hancur, padahal sih pake bantal, hehhe....

Semenjak itu hubungan aku dan Icha nggak tau harus dibilang apa, mau dibilang pacaran, saudara, teman, kakak-adik, atau apapun kami terima karena kami saling percaya satu sama lain. Karena itulah yang membuat kami bertahan dan bahagia


The End

Created by Q-One

Senin, 03 Juni 2013

ZERO BUDGET (Rp 0) SEKOLAH NGGAK HARUS BAYAR KOK :D

tulisan ini berawal dari sebuah pesan singkat dari seorang sahabat tentang pengumuman seleksi masuk SPS UPI (Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia),, pegumuman yang telah berhasil mem-PHP-kan kami karena pengumumannya diundur dari jadwal yang tertera di web resminya,, dan pengumuman yang sangat kami harapkan kami lolos seleksinya, agar dapat melanjutkan studi pascasarjana disana..

walaupun kami sadar,, kemampuan kami hanya pas-pasan,, terutama jika dilihat dari kehidupan ekonomi kami,, kami hanyalah kumpulan mahasiswa/i yang baru saja lulus dan menyandang gelar Sarjana Pendidikan,, namun belum mendapat pekerjaan mengajar yang tetap,, terutama saya..

yang kami takutkan utama adalah bukanlah lolos atau tidaknya,,karena jika kami tidak lolos yasudah tidak apa-apa, berarti kami diuji olehNya tentang kesabaran,, tetapi jika kami lolos, maka kami harus segera membayar Rp. 7jt untuk biaya kuliah semester pertama,, bukan hanya itu saja,, kami juga takut kalau nantinya kami putus kuliah ditengah jalan karena alasan ekonomi.. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan mendapatkan beasiswa dari BBP-DN kementrian pendidikan, atau beasiswa lainnya

yaps,, tepat ketika adzan dzuhur hp ku berbunyi, bertanda ada sebuah sms masuk.. ketika kubaca, ternyata sms dari salah seorang sahabatku yang isinya, "pengumuman upi kan katanya minggu ini, udah pada nyiapin uang 7jt belum :| kalo udah bayar tapi ternyata pengumuman beasiswanya kita nggak dapet gimana?"

sambil mendengarkan adzan, aku berpikir sejenak... lalu aku jawab, "gue sih belum nyiapin uang 7jt.. kalo pun kita udah terdaftar dan udah bayar, yaudah kita lanjutin aja kuliahnya :-) Man jadda wajada.. Allah pasti kasih apa yang hambaNya butuh ;-)"... entah pikiran apa yang telah merasukiku sehingga menjawab seperti itu,, setelah membalas pesan itu, akupun bergegas shalat dzuhur...

setelah selesai shalat,, hp ku berbunyi lagi bertanda sebuah pesan masuk,, ketika kulihat, masih dari orang yang sama dan isinya, "kata bokap gw kalo gak dapet beasiswa gak kuliah kii. Bokap gw takut gw berenti ditengah jalan :'("... hmm,, pesimis sekali isi pesan ini pikirku...

aku jadi teringat salah satu pesan dari guruk pamongku ketika aku sedang skripsi, tepatnya uji validitas... Miss Vienny Juliawati namanya,, walaupun beliau tak pernah secara resmi mengajarku dikelas layaknya guru-guruku yang lainnya,, tapi ketika bertemu dengannya,, aku merasa menadapatkan pencerahan..

yang aku ingat dari Miss Vienny adalah kisah ketika beliau melanjutkan kuliah S2 Psikologi di UI (Universitas Indonesia), beliau berkata bahwa beliau sama sekali tidak mengeluarkan uang se-sen-pun atau sering ia sebut dengan istilah zero budget (Rp. 0).. beliau menempuh S2 dengan mendapatkan beasiswa full, entah darimana beliau mendapatkannya, tak pernah diceritakan... beliau pernah berkata, "kii, kalo kamu mau terbang, terbanglah seperti burung... terbang setinggi-tingginya, gapai apa yang kamu inginkan... jangan terbang seperti ayam, yang hanya puas telah menaiki pagar... kamu punya potensi untuk menjadi lebih kii,, jangan sia-siakan potensimu"

setelah mengingat kisah Miss Vienny,, aku pun membalas sms itu, "kalo Allah mengizinkan kita kuliah disana, berarti DIA juga pasti akan memenuhi kebutuhan kita kan :-).. Allah nggak akan pernah mencelakakan hambaNya... ayoo kita semangat, jangan kalah hanya karena uang, tuhan kita bukan uang kan?"

sejenak kemudian hp ku pun berbunyi lagi, menandakan ada pesan yang berisi, "huft.. iya kii, bismillah"... setelah membaca pesan itu, aku pun ikut senang,, senang karena sahabatku kembali ceria :D

kemudia aku pun bertadarus sebentar,, seperti biasa, aku membaca surat kesukaanku, yaitu Q.S. Ar-Rahman.... setelah selesai, aku jadi teringat betapa besar kenikmatan yang Allah berikan kepada kami, umatNya.... betapa besar kenikmatan yang DIA berikan kepadaku untuk bisa belajar dan duduk di bangku sekolah dan perkuliahan....

teringat olehku, bagaimana kisah perjuangan aku untuk bersekolah dulu.... Krisi Moneter (1998) yang ketika itu aku masih duduk di kelas 2 SD menyebabkan ayahku di PHK oleh perusahaanya,, saat itu aku memang belum tahu apa artinya krisis moneter, PHK, pengangguran, dan arti uang untuk kehidupan keluarga kami...

setelah di PHK, ayah sempat menganggur beberapa saat, lalu bekerja serabutan, kuli pasar, kuli bangunan, mencoba dagang, dan terakhir bekerja jadi security di salah satu perusahaan swasta. pada saat itulah secercah cahaya datang untuk mengubah pendidikan kami, anak-anaknya... perusahaan itu memberikan beasiswa untuk anak-anak dari karyawannya yang berprestasi di sekolah... dan tentu saja aku berusaha untuk terus dan selalu menadapatkan beasiswa itu...

sejak kelas 4 SD hingga aku lulus kuliah S1,, alhamdulillah aku selalu berprestasi,, sebenarnya, motivasi untuk berprestasi bagiku bukan untuk pamer bahwa akulah juara di kelas,, tapi lebih tepatnya hanya untuk mendapatkan beasiswa dari kantor ayahku dan agar aku bisa belajar dan melanjutkan studiku.. tak sedikit teman-temanku yang bertanya, " kii, kenapa sih lu bisa pinter? ajarin kita dong".. aku hanya tersenyum dan menjawab, "dengan belajar :)"... oleh karena itu, aku sangat senang menuntut ilmu dan berbagi ilmu kepada siapa saja, karena ilmu itu milik semua umat, tidak ada hak kita untuk mengkomersilkan ilmu.

aku sadar bahwa selama ini, aku juga zero budget,, dan aku berharap studi S2 ku juga mendapaikan beasiswa full atau zero budget :D

amiiin ya Allah :)

Jakarta, 3 Juni 2013 15.45

Senin, 14 Januari 2013

#5tahunlagi

Terinspirasi dari tweets sebuah Admin (SAM SKRIPSIT) @skripsit tentang sebuah planning 5 tahun lagi,, awalnya pas baca tweet-tweet ini, cuma ketawa dan ngakak, tapi setelah dipikir dan direnungkan eeh ternyata mengisnpirasi dan memotivasi kita juga selaku pembaca.. 
ini dia tweets dari @skripsit :

mau jadi apa? Apa masih jadi mahasiswa Sob?

yg laen pada banggain diri naek avanza, gue cuma bisa nunduk... soalnya naek helikopter !  

yg laen udah jadi manager KiEfSih, gue cuma jualan nasi rames... di bulan *yg makan alien !

yang laen pada bawa ipad,laptop,mobil, gw ga bawa apa2 karena di bawain asisten !

yg laen udah punya banyak duit, gue malah gak megang duit sama sekali... megangnya cek !

yg lain msh pada mikirin naik gaji,gue udah ngegaji.

yg laen pada bingung gak punya duit, gue juga ikutan bingung... kebanyakan duit

dekan yang nyari tandatangan gue buat nembusin proposal dana bantuan bikin gedung baru!

gue gak bakal nyusahin mahasiswa yg mau wisuda, karena gue rektor nya haha !! 

yang lain pada jadi pegawai gw cuma dirumah........... Ngawasin pegawai2 gw yg ada ratusan

tmn pd berdasi,gw cm kaus oblong..liburan trs tiap hr,maklum !

yg laen pada bingung banyak kerjaan, gue juga bingung... banyak karyawan !

yang lain bingung CARI KERJA, gue bingung NGASI KERJAAN orang... amin !

yg laen liburannya ke luar negeri tiap bulan. Gue cuma sekali setahun..... Ke luar angkasa!  

yg lain bingung ngatur waktu karena sibuk. gue bingung mau ngapain, semuanya dikerjain pegawai hahaha :D  

yg laen udah punya mobil 5, gue malah gak punya mobil... soalnya udah gue bagiin semua !

yg lain sibuk bikin rumah mewah,gue cuma bengong,krn gue lg liatin pembangunan gedung perusahaan gue

yg lain pada bingung ngelamar kerja, gue juga bingung milihin pelamar kerja buat perusahan gue  

Hari ini bingung nyari tanda tangan dosen, dosen bingung nyari tanda tangan gue

yg laen sibuk pengen naik jabatan, gw sibuk naikin jabatan.. Kepala pusat gitu loh !

yang lain pada bingung mau buka usaha apa. Gw juga bingung mau buka usaha d negara mana lagi.  

Hari ini susah ketemu dosen, dosen susah ketemu sama gue

Hari ini gak bisa beli iPhone, bagi-bagiin iPhone ke orang2 !

yang lain pada bingung bagiin uangnya, gue juga bingung, siapa lagi yang belum dapet uang dari gue

hari ini dompet ksong gak ada duit dompet kosong karena duit dibank semua *cek

yg lain pada bingung nyari pacar, saya mah juga bingung, mau mutusin yg mana lagi ┐(ˇ.ˇ")┌  

hari ini nama gue tertulis di daftar absen kuliah nama gue tertulis di daftar orang terkaya se-dunia  

Dulu gw yg antri konsultasi ke dosen dosen yg antri mo ketemu gw !

sampai sekarang kuliah dibayarin ortu, tapi ortu guwe, guwe bayarin naik haji. Allahu Akbar amin ya rabb  

Hari ini $1 US = Rp 9800, Rp 1 = $1 US

yg laen sibuk kuliah di luar negeri, gue sibuk bikin kampus. !  

sekarang banyak cewek galau karena ngantri, banyak cewek bunuh diri karena gak kepilih jadi istri

sekarang masih ngekos gw punya kos-kosan 50pintu.. amiin :D  

sekarang boleh kuliah naik motor ke mall naik helikopter (˘̯˘) 

Sekarang ngomong hal penting di abaikan semua orang menunggu apa yg akan saya katakan :D !  

Hari ini gagal dapet beasiswa, ngasih banyak beasiswa

Hari ini acc proposal penelitian, acc proposal pernikahan...!  

Hari ini masih sibuk sama skripsi, sibuk berinvestasi. !  

Bulan ini daftar seminar proposal daftar haji

sekarang diketawain jualan di pinggir jalan. punya restoran mewah di seluruh Indonesia

sekarang tiap bulan musti bayar kos, tiap bulan gue disetorin uang kos  

Hari ini yg laen pamer punya iPad 3, iPad 10 gue jadiin talenan. !  

yg laen jd manager percetakan, gue cuma punya 1 mesin percetakan... duit.

yg laen pada jadi artis di TV, gue cuma bisa nonton... dari bulan. !

Hari ini yg laen pamer punya iPhone 5, iPhone 10 gue jadiin ulekan. !

Hari ini yg laen ngetawain gue belom lulus, gue nangis ngeliat mereka kebanyakan ketawa *gila !

sekarang diejek krn jd juragan pulsa jd pemilik provider se-indonesia.. !  

hari ini orang2 pamer mobil Alphard gw jadiin odong2 haha

naah gimana, udah pada baca kan impian, harapan, dan cita-cita #5tahunlagi....

Minggu, 13 Januari 2013

Prestasi Membawa Rejeki

Ayah, beliaulah inspirasi utamaku dalam berjuang untuk menggapai cita-cita.

Aku ingat sekali ketika aku kelas 2 dan ingin naik ke kelas 3.  Saat itu sedang Crisis Moneter (Krsis Keuangan) yang mengakibatkan kondisi perekonomian negara kita berantarak. Mungkin itu adalah efek general dari peristiwa itu, tapi efek khusus bagiku adalah dipecatnya ayahku dari pekerjaannya sebagai karyawan tetap di sebuah perusahaan Boiler di Jakarta.

Saat itu kulihat raut wajah ayahku yang sangat lesu sedang berdiskusi dengan ibuku. Sebagai seorang kepala keuarga, beliau sangat memikirkan keadaan anak-anak dan istrinya. Terutama masalah ekonomi dan pendidikan. "Sudah menjadi tanggungjawab ayah, le" begitu katanya kepadaku ketika aku bertanya.

Ayahku seorang yang sangat bertanggung jawab. Aku ingat sekali ketika aku bilang, "yah, sepatuku udah mau jebol nih". ketika itu ayahku langsung bilang, "oke besok kita beli sepatu baru di Pasar Baru". Begitu pun dengan kakakku, ketika ia bilang, "ayah, tas mba udah jebol". Seketika itu pula ayahku langsung bilang, "besok kita beli yang baru, kamu mau yang seperti apa ndo?"

Tapi, setelah krisis itu terjadi, semua menjadi agak beda. Yaps, crisis moneter itu mengubah kehidupan kami. "Jangankan buat beli mainan, buat makan besok aja ayah masih mikir" begitulah kata ayah saat aku meminta mainan tamagochi (tau gak? itu lhoo mainan hewan digital yang kalo sakit bisa kita suntik, dan kalo laper bisa kita kasih makan, nah sekarang inget kan? heheh)

Setelah keluar dari perusahaan (baca : dipecat) ayah bingung mau kerja dimana dan jadi apa. Sebab sebagai seorang tamatan SMA, beliau hanya punya skill nge-las (baca : tukang las). Berbeda dengan ibuku yang tamatan SPG, yang saat itu dan sampai sekarang beliau masih jadi guru TK dan SD, saat itu gaji ibuku di TK hanya sebesar 75rb dan di SD 150rb. Walaupun bisa dicukup-cukupkan untuk hidup, namun ayah tak menyerah, bagi ayah, ia harus tetap menafkahi keluarga, sebab itu adalah tanggungjawabnya. Ayah pun mulai ikut dagang di pasar, mulai dari bantu-bantu pedagang mengangkat barang.

Tak lama berjihad dipasar, ayah pun ditawari menjadi security sebuah gudang makanan di kawan Sunter Blok A. Pekerjaan menjadi security pun ayah jalani untuk menambal biaya sekolah kami. Setahun menjalani pekerjaannya, ayah tiba-tiba dipanggil oleh Big Bos. Ketika ayah menghadap, sang Bos bilang, "pak Joko, mulai besok bapak tidak bekerja disini lagi, menjaga gudang ini lagi". Ayah saat itu kaget dan takut, takut kehilangan pekerjaannya, karena pekerjaan untuk membiayai pendidikan anak-anaknya. Lalu ayah dengan rasa sedih mohon pamit dan keluar dari ruang kerja si Bos. Sebelum keluar, sang Bos bilang, "pak Joko, saya belum selesai bicara". Ayah pun tidak jadi pergi dan kembali duduk di kursi. "Besok bapak tidak bekerja disini lagi, tapi bapak saya oper ke kantor Koko (kakak) saya, dia butuh security di kantornya. Saya promosikan pak Joko untuk pindah kesana, ke tempat yang lebih nyaman dan berpenghasilan lebih besar", begitulah kata sang Bos. Lalu ayah pun dikasih alamat kantor Kakaknya sang Bos. Keesokan harinya, ketika ayah tiba di kantor kakaknya sang Bos. Ayah kaget, bahwa alamat tersebut adalah alamat sebuah bank swasta. Singkat cerita, ayah pun bertemu dengan pimpinan dan besok bisa langsung kerja.

Seminggu menjadi security di Bank tersebut ayah izin tidak masuk mendadak, karena harus menjaga ibu yang sedang sakit dirumah. Entah saat itu ibu sakit apa, yang jelas disitulah kesetiaan seorang suami terhadap istrinya terlihat. Sore harinya, Bos (baca : manager) bank tersebut mendatangi rumah kami, dengan niat ingin menegur ayah yang baru seminggu kerja udah bolos. Sesampainya dirumah kami, Bos yang niatnya ingin menegur ayah, tapi terbalik, malah merasa iba dengan keadaan rumah kami yang sungguh sangat sederhana. Dan ketika kami (aku dan kakakku) pulang sekolah, kami bertemu secara singkat dengan Bos yang ingin pamit.

Keesokan harinya, ayah dipanggil ke ruang manager. Rasa takut dipecat pun kembali menghantui ayah. Tapi Alhamdulillah, apa yang dipikirkan oleh ayah tidak terjadi. "Pak Joko, saya boleh bertanya?" kata sang manager. "boleh pak, silahkan", jawab ayah singkat. "maaf sebelumnya, bagaimana keadaan istri bapak? oia saya mau tanya anak-anak bapak kelas berapa?", tanya sang manager. "Alhamdulillah pak, istri saya sudah agak sehat. anak pertama saya yang perempuan kelas 5 SD dan yang laki-laki kelas 3 SD pak, memangnya ada apa?", tanya ayah karena penasaran. "ooh tidak ada apa-apa pak. hmm,, begini, maaf lagi sebelumnya, apakah penghasilan bapak cukup untuk makan, biaya hidup dan pendidikan anak-anak?", tanya sang bos. "yaaa, dicukup-cukupkan pak", jawab ayah singkat. "begini pak, mungkin saya tidak bisa menaikkan atau menambah penghasilan bapak karena takut ada karyawan lain yang iri hati sama bapak, naaah di kantor ini ada suatu sistem bagi karyawan yang bekerja disini, bagi anak karyawan yang berprestasi akademik maupun non akademik, akan mendapatkan beasiswa untuk pendidikannya. syaratnya, Akademik (sekolah) anak bapak harus mendapatkan ranking (peringkat) 5 besar disekolah, semakin tinggi peringkatnya, maka semakin besar beasiswa yang akan diberikan, sedangkan untuk non-akademiknya, jika anak bapak berprestasi mendapatkan medali atau piagam bisa diajukan untuk mendapatkan beasiswa prestasi. nah apakah anak-anak bapak memenuhi salah satu syarat yang saya jelaskan barusan?", jelas sang bos." alhamdulillah pak anak-anak saya cerdas, yang pertama ranking 5 dan yang kedua ranking 2". jelas ayah singkat. "baiklah kalo begitu, besok bawa fotokopi raport anak bapak dan juga fotokopi KK". kata sang bos. " baik pak, segera saya bawa", jawab ayah dengan senyuman.

Sesampainya dirumah, ayah pun bercerita kepada kami, anak-anaknya. Mendengar cerita ayah, kami pun semakin termotivasi untuk berprestasi baik secara akademik maupun non-akademik. Sejak saat itu, aku dan kakakku alhamdulillah selalu berprestasi baik akademik dan non akademik, kami selalu juara kelas dan mendapat beasiswa dari kantor ayah. Ayah pernah bilang, "mungkin kalo nggak dari kantor, ayah ga bisa nguliahin kalian. ini bener-bener rejeki dari Allah untuk kalian anak-anak ayah".

Hingga saat aku menulis sebuah catatan ini, kakakku telah menyelesaikan studinya Strata 1 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, mengikuti jejak ibuku yang menjadi seorang guru SD. Sedangkan aku masih berusaha untuk lulus secepatnya dari studi Starata 1 ku di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

Satu kalimat yang ayah berikan dan selalu kuingat, "teruslah mencari ilmu, berprestasi, dan membanggakan orangtua, karena menuntut ilmu dan berprestasi tidak memandang usia seseorang". Ayah mengucapkan itu ketika ayah wisuda Strata 1 Program Studi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Al-Ayyubi. Ayah yang sibuk mencari nafkah pun masih melungkan waktunya untuk menuntut ilmu, walaupun saat itu usia ayah sudah tidak muda lagi yaitu 46 tahun. Di lingkungan rumah dan dikantornya, tak ada yang tahu bahwa ia seorang sarjana, karena bagi ayah, ia kuliah bukan untuk mencari gelar dan naik pangkat, tapi ia hanya benar-benar ingin menuntut ilmu agar ketika ia pensiun kelak, masih dapat mengajar ngaji cucu-cucu, anak-anak, dan tetangga-tenangga, menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama.

Ya, begitulah ayahku, inspirasi hidupku (^.^)