tulisan ini berawal dari sebuah pesan singkat dari seorang sahabat tentang pengumuman seleksi masuk SPS UPI (Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia),, pegumuman yang telah berhasil mem-PHP-kan kami karena pengumumannya diundur dari jadwal yang tertera di web resminya,, dan pengumuman yang sangat kami harapkan kami lolos seleksinya, agar dapat melanjutkan studi pascasarjana disana..
walaupun kami sadar,, kemampuan kami hanya pas-pasan,, terutama jika dilihat dari kehidupan ekonomi kami,, kami hanyalah kumpulan mahasiswa/i yang baru saja lulus dan menyandang gelar Sarjana Pendidikan,, namun belum mendapat pekerjaan mengajar yang tetap,, terutama saya..
yang kami takutkan utama adalah bukanlah lolos atau tidaknya,,karena jika kami tidak lolos yasudah tidak apa-apa, berarti kami diuji olehNya tentang kesabaran,, tetapi jika kami lolos, maka kami harus segera membayar Rp. 7jt untuk biaya kuliah semester pertama,, bukan hanya itu saja,, kami juga takut kalau nantinya kami putus kuliah ditengah jalan karena alasan ekonomi.. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan mendapatkan beasiswa dari BBP-DN kementrian pendidikan, atau beasiswa lainnya
yaps,, tepat ketika adzan dzuhur hp ku berbunyi, bertanda ada sebuah sms masuk.. ketika kubaca, ternyata sms dari salah seorang sahabatku yang isinya, "pengumuman upi kan katanya minggu ini, udah pada nyiapin uang 7jt belum :| kalo udah bayar tapi ternyata pengumuman beasiswanya kita nggak dapet gimana?"
sambil mendengarkan adzan, aku berpikir sejenak... lalu aku jawab, "gue sih belum nyiapin uang 7jt.. kalo pun kita udah terdaftar dan udah bayar, yaudah kita lanjutin aja kuliahnya :-) Man jadda wajada.. Allah pasti kasih apa yang hambaNya butuh ;-)"... entah pikiran apa yang telah merasukiku sehingga menjawab seperti itu,, setelah membalas pesan itu, akupun bergegas shalat dzuhur...
setelah selesai shalat,, hp ku berbunyi lagi bertanda sebuah pesan masuk,, ketika kulihat, masih dari orang yang sama dan isinya, "kata bokap gw kalo gak dapet beasiswa gak kuliah kii. Bokap gw takut gw berenti ditengah jalan :'("... hmm,, pesimis sekali isi pesan ini pikirku...
aku jadi teringat salah satu pesan dari guruk pamongku ketika aku sedang skripsi, tepatnya uji validitas... Miss Vienny Juliawati namanya,, walaupun beliau tak pernah secara resmi mengajarku dikelas layaknya guru-guruku yang lainnya,, tapi ketika bertemu dengannya,, aku merasa menadapatkan pencerahan..
yang aku ingat dari Miss Vienny adalah kisah ketika beliau melanjutkan kuliah S2 Psikologi di UI (Universitas Indonesia), beliau berkata bahwa beliau sama sekali tidak mengeluarkan uang se-sen-pun atau sering ia sebut dengan istilah zero budget (Rp. 0).. beliau menempuh S2 dengan mendapatkan beasiswa full, entah darimana beliau mendapatkannya, tak pernah diceritakan... beliau pernah berkata, "kii, kalo kamu mau terbang, terbanglah seperti burung... terbang setinggi-tingginya, gapai apa yang kamu inginkan... jangan terbang seperti ayam, yang hanya puas telah menaiki pagar... kamu punya potensi untuk menjadi lebih kii,, jangan sia-siakan potensimu"
setelah mengingat kisah Miss Vienny,, aku pun membalas sms itu, "kalo Allah mengizinkan kita kuliah disana, berarti DIA juga pasti akan memenuhi kebutuhan kita kan :-).. Allah nggak akan pernah mencelakakan hambaNya... ayoo kita semangat, jangan kalah hanya karena uang, tuhan kita bukan uang kan?"
sejenak kemudian hp ku pun berbunyi lagi, menandakan ada pesan yang berisi, "huft.. iya kii, bismillah"... setelah membaca pesan itu, aku pun ikut senang,, senang karena sahabatku kembali ceria :D
kemudia aku pun bertadarus sebentar,, seperti biasa, aku membaca surat kesukaanku, yaitu Q.S. Ar-Rahman.... setelah selesai, aku jadi teringat betapa besar kenikmatan yang Allah berikan kepada kami, umatNya.... betapa besar kenikmatan yang DIA berikan kepadaku untuk bisa belajar dan duduk di bangku sekolah dan perkuliahan....
teringat olehku, bagaimana kisah perjuangan aku untuk bersekolah dulu.... Krisi Moneter (1998) yang ketika itu aku masih duduk di kelas 2 SD menyebabkan ayahku di PHK oleh perusahaanya,, saat itu aku memang belum tahu apa artinya krisis moneter, PHK, pengangguran, dan arti uang untuk kehidupan keluarga kami...
setelah di PHK, ayah sempat menganggur beberapa saat, lalu bekerja serabutan, kuli pasar, kuli bangunan, mencoba dagang, dan terakhir bekerja jadi security di salah satu perusahaan swasta. pada saat itulah secercah cahaya datang untuk mengubah pendidikan kami, anak-anaknya... perusahaan itu memberikan beasiswa untuk anak-anak dari karyawannya yang berprestasi di sekolah... dan tentu saja aku berusaha untuk terus dan selalu menadapatkan beasiswa itu...
sejak kelas 4 SD hingga aku lulus kuliah S1,, alhamdulillah aku selalu berprestasi,, sebenarnya, motivasi untuk berprestasi bagiku bukan untuk pamer bahwa akulah juara di kelas,, tapi lebih tepatnya hanya untuk mendapatkan beasiswa dari kantor ayahku dan agar aku bisa belajar dan melanjutkan studiku.. tak sedikit teman-temanku yang bertanya, " kii, kenapa sih lu bisa pinter? ajarin kita dong".. aku hanya tersenyum dan menjawab, "dengan belajar :)"... oleh karena itu, aku sangat senang menuntut ilmu dan berbagi ilmu kepada siapa saja, karena ilmu
itu milik semua umat, tidak ada hak kita untuk mengkomersilkan ilmu.
aku sadar bahwa selama ini, aku juga zero budget,, dan aku berharap studi S2 ku juga mendapaikan beasiswa full atau zero budget :D
amiiin ya Allah :)
Jakarta, 3 Juni 2013 15.45
Yakin usaha do'a dan tawakal..
BalasHapussetelah semua usaha telah dilakukan, berdo'a sedekah dan tawakal yang membuatnya dapat menjadi kenyataan... ane do'ain turun beasiswanya bro...
aamiiin bang ujii.. makasih bang do'anya :D *salim*
BalasHapus