Kamis, 15 November 2012

Sisi Lain Seorang Ayah (untuk para anak Perempuan)



Biasanya anak-anak yang jauh dari orang tuanya merasa kangen sekali dengan ibunya, lalu gimana dengan ayah???

Mungkin ibu lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari, tapi tahukah kamu jika ayahmu yang mengingatkannya untuk menelponmu??

Mungkin ibu yang lebih sering mengajakmu bercerita, tapi tahukah kamu sepulangnya ayah bekerja, dengan wajah yang lelah ia selalu menanyakan kabarmu dari ibumu?

wakttu kecil

ayah mengajari putri kecilnya bermain sepeda. Setelah dia mengganggapmu bisa, ayah melepaskan roda bantu dari sepedamu. Saat itu ibu menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka tapi ayah dengan yakin menatapmu mengayuh sepedamu dengan pelan  karena dia tahu putri keculnya pasti bisa.

Saat kamu menangis meronta meminta boneka yang baru ibu menatapmu iba, tapi ayah mengatakan dengan tegas “kita beli nanti, tapi tidak sekarang”. Karena ayah tidak ingin kamu menjadi manja dengan semua tuntutan yang selalu dipenuhi.

ketika kamu remaja

Kamu mulai menuntut untuk keluar malam. Lalu dengan ayah mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan “tidak”. Itu untuk menjagamu, karena kamu adalah sesuatu yang sangat berharga baginya. Tapi kemudian kamu masuk ke kamar dan membanting pintu. Tapi yang dating mengetuk pintu dan membujukmu adalah ibu. Tahukah kamu saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan diri karena ia sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tapi lagi-lagi… ia harus menjagamu.

Saat seorang cowok mulai sering dating mencarimu. Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali menguping dan mengintip saat kamu sedang berdua di ruang tamu. Tahukah kamu dia merasa cemburu?

Dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya. Ayah hanya duduk diruang tamu, menunggumu pulang dengan sangat khawatir. Wajah khawatirnya itu mengeras ketika melihat putrinya pulang terlarut malam. Dia marahhh… karena hal yang ditakutinya akhirnya datang, “putri kecilnya sudah tidak ada lagi”

Saat ayah sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter. Kehatuilah bahwa ia hanya ingin memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah seorang penulis.

Sampai saat ayah harus melepaskanmu dibandara. Bahkan badannya terlalu kaku untuk memelukmu. Ia hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini-itu. Ayah ingin menangis seperti ibumu yang menangis dan memelukmu erat. Tapi dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu sambil berkata, “jaga dirimu baik-baik”

Saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu. Orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Berusaha mencari jalan agar anaknya merasa sama dengan yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan ia tahu ia tidak bisa memberikannya. Dia sangat ingin mengakatan “iya, nak, nanti kita beli”. Dan saat kata-kata yang keluar adalah “tidak bisa” dari bibirnya. Tahukah kamu, ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum???

Saat kamu sakit dan tidak berada didekatnya. Ayah selalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dan 
berkata, “sudah dibilang jangan minum air dingin!!”. Berbeda dengan ibu yang memperhatikanmu dengan lembut. Ketahuilah saat itu ayah benar-benar khawatir dengan keadaanmu.

Dan di saat nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberikan tepuk tangan paling meriah untukmu. Dia sangat tersenyum bangga dan puas melihatmu. “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa dan telah menjadi seseorang”.

Sampai saat seorang teman hidupmu dating dan meminta izin untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin, karena ia tau laki-laki itu yang nanti akan menggantikannya.

Dan saat ayah melihatmu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yang dianggapnya pantas menggantikannya. Ayah pergi kebelakang panggung dan menangis…. Tugasku telah selesai dengan baik, putri kecilku yang lucu telah menjadi wanita yang cantik.

Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu dan cucu-cucunya sesekali untuk menjenguknya. Dengan rambut yang telah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.

Ayah adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat, bahkan ketika ia tidak kuat untuk tidak menangis. Harus terlihat tegas bahkan saat ia ingin memanjakanmu. Ayah juga orang pertama yang selalu yakin bahwa “kamu bisa” dalam hal apapun.

Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang ayah hingga tugasnya selesai. Kamu adalah salah satu orang yang beruntung. Karena ayah adalah sosok superhero yang hebat.

Minggu, 11 November 2012

^Tuhan Selalu Online^

Jam 9 PM.
Pulang dari rumah Putri, Chika langsung masuk kamar. Aduh laptop masih nyala.
Lupa matiin lagi pas pergi tadi. Eh? Di monitor ada offline message dari Yahoo Messenger.
Isinya:
Tuhan : Hayo udah sholat blom?
Hihihihi… Tuhan emang selalu baek sama Chika.
Dia ga pernah bosen ngingetin Chika sholat. Chika langsung ngejawab messagenya, karena Chika tau Tuhan itu selalu online.
Kita bisa chatting sama Tuhan kapan pun kita mau.
Chika : Hellow Tuhan. Makacih loh udah ngingetin sholat. Tuhan lagi apa?
Tuhan : Lagi ga ngapa2in. Nungguin kamu aja dari tadi
Chika : Halah Gombal! Paling juga chatting sama orang lain.
Tuhan : La iyalah. Semua orang kan butuh Tuhan. Bukan kamu aja…
Chika : Kesian banget deh. Tuhan pasti capek banget ya?
Tuhan : Ga lah. Biasa aja. Kamu udah sholat belom?
Chika : Ntar aja ah, waktu Isya kan panjang. Eh Tuhan aku mau curhat nih.
Tuhan : Curhat apa? Aku selalu siap dengerin kok.
Chika : Anu, si Randy sebenernya naksir aku ga sih?
Kalo iya kok dia belom nembak aku juga ya?
Tuhan : Waduh! Aku kurang tau tuh?
Chika : Ih bo’ong. Sebeeeeeel. Tuhan kan maha tau.
Ayo kasih tau dooong. Kalo ga aku ga mau sholat nih.
Tuhan : Hahahahaha kamu manja amat sih.
Kalo kamu sendiri? Suka ga sama Randy?
Chika : Hmmm suka sih tapi belom terlalu dalem hihihihihi….
Tuhan : Menurut kamu, Randy suka ga sama kamu?
Chika : Ga tau. Kalo tau kan aku ga nanya sama Tuhan.
Tuhan : Coba mikirnya pake hati, jangan pake otak.
Tanyakan pada hatimu, Randy suka ga sama kamu?
Chika : mmm….kayaknya sih iya.
Tuhan : Nah itu jawabannya. Jangan nyari jawaban di otak melulu.
Kadang jawaban itu ada di hati, di kaki, di perut, di punggung, di mana2lah.
Jadi kamu harus jeli nyarinya.
Chika: OK. OK. Thanks ya Tuhan. Kamu baek banget deh. I love you…
Tuhan : Love you 2 darling. Jangan lupa sholat loh…
Chika: Pasti dunk…”

Siapakah Anda???

Siapakah orang yang BODOH ?Orang yang bodoh ialah orang yang suka menceritakan dirinya sendiri, padahal orang lain ga pernah tanya. Maka jangan sekali kali menceritakan dirimu sendiri klo ga ditanya.

Siapakah orang yang PANDAI ?

Orang yang pandai adalah orang2 yang suka bekerja tanpa pamrih dan suka menolong tanpa diminta dan tanpa melihat asal dan golongan nya. Maka segeralah menolong tanpa diminta.

Siapakah orang yang sibuk?

Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu sholatnya
seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s.
Maka sempatkanlah bagimu untuk beribadah... dan bersegeralah!

Siapakah orang yang manis senyumannya?

Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa
musibah lalu dia berucap "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Kemudian berkata,"Ya RabbI, Aku ridha dengan ketentuan-Mu ini", sambil mengukir senyuman. Maka berbaik hatilah dan bersabar.... ......... ..

Siapakah orang yang kaya ?

Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini. Maka bersyukurlah atas nikmat yang kau terima dan berbagilah.. .....

Siapakah orang yang miskin?

Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada, selalu menumpuk-numpuk harta. Maka janganlah kau menjadi kikir juga dengki...... .

Siapakah orang yang rugi?

Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan. Maka hargailah waktumu dan bersegeralah. .......

Siapakah orang yang paling cantik?

Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.
Maka peliharalah akhlakmu dari dosa dan noda........ .......... ......... ....

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?

Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati
membawa amal-amal kebaikan dimana kuburnya akan di perluaskan sejauh mata memandang. Maka beramal shalehlah selagi sempat dan mampu....... ..........

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit ?

Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya. Maka ingatlah akan kematian dan kehidupan setelah dunia....... .....

Siapakah orang yang mempunyai akal ?

Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak, karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka. Maka peliharalah akal sehatmu dan pergunakan semaksimal mungkin untuk mengharap ridho-Nya... ......... ..

Siapakah org yg PELIT ?

Orang yg pelit ialah org yg membiarkan atau membuang email ini begitu saja, malah dia tidak akan menyampaikan kepada org lain. Maka sampaikanlah kepada yang lain sedikit berita gembira ini selagi
sempat,karena tiada ruginya bagimu...... .....

Kepada yang Tercinta

Segala puji bagi Allah ta'ala yang telah memuliakan kedudukan kedua orang tua, dan telah menjadikan mereka berdua sebagai pintu tengah menuju surga. Shalawat serta salam, hamba yang lemah ini panjatkan keharibaan Nabi yang mulia, keluarga serta para sahabatnya hingga hari kiamat. Amin...

Ibu... aku terima suratmu yang engkau tulis dengan tetesan air mata dan duka, dan aku telah membacanya, ya aku telah mengejanya kata demi kata... tidak ada satu huruf pun yang aku terlewatkan.

Tahukah engkau, wahai Ibu, bahwa aku membacanya semenjak shalat Isya' dan baru selesai membacanya setelah ayam berkokok, fajar telah terbit dan adzan pertama telah dikumandangkan?! Sebenarnyalah surat yang engkau tulis tersebut jika ditaruhkan di atas batu, tentu ia akan pecah, sekiranya diletakkan ke atas daun yang hijau tentu dia akan kering. Sebenarnyalah surat yang engkau tulis tersebut tidak tersudu oleh itik dan tidak tertelan oleh ayam. Sebenarnyalah bahwa suratmu itu bagiku bagaikan petir kemurkaan... bagaikan awan kaum Tsamud yang datang berarak yang telah siap dimuntahkan kepadaku...

Ibu... Aku baca suratmu, sedangkan air mataku tidak pernah berhenti!! Bagaimana tidak, sekiranya surat itu ditulis oleh orang yang bukan ibu dan ditujukan pula bukan kepadaku, layaklah orang mempunyai hati yang keras ketika membaca surat itu menangis sejadi-jadinya. Bagaimana kiranya yang menulis itu adalah bunda dan surat itu ditujukan untuk diriku sendiri!!

Aku sering membaca kisah dan cerita sedih, tidak terasa bantal yang dijadikan tempat bersandar telah basah karena air mata, aku juga sering menangis melihat tangisnya anak yatim atau menitikkan air mata melihat sengsaranya hidup si miskin. Aku acap kali tersentuh dengan suasana yang haru dan keadaan yang memilukan, bahkan pada binatang sekalipun. Bagaimana pula dengan surat yang ibu tulis itu!? Ratapan yang bukan ibu karang atau sebuah drama yang ibu perankan?! Akan tetapi dia adalah sebuah kenyataan...

Bunda yang kusayangi...

Sungguh berat cobaanmu... sungguh malang penderitaanmu... semua yang engkau telah sebutkan benar adanya. Aku masih ingat ketika engkau ditinggal ayah pada masa engkau hamil tua mengandung adikku. Ayah pergi entah kemana tanpa meninggalkan uang belanja, jadilah engkau mencari apa yang dapat dimasak di sekitar rumah dari dedaunan dan tumbuhan. Dengan jalan berat engkau melangkah ke kedai untuk membeli ala kadarnya, sambil engkau membisikkan kepada penjual bahwa apa yang engkau ambil tersebut sebagai hutang dan hendaklah dicatat dulu. Hutang yang engkau sendiri tidak tahu kapan engkau akan dapat melunasinya.

Ibu... aku masih ingat ketika kami anak-anakmu menangis untuk dibuatkan makanan, engkau tiba-tiba menggapai atap dapur untuk mengambil kerak nasi yang telah lama engkau jemur dan keringkan, tidak jarang pula engkau simpan untukku sepulang sekolah tumbung kelapa, hanya untuk melihat aku mengambilnya dengan segera. Atau aku masih ingat, engkau sengaja mengambilkan air didih dari nasi yang sedang dimasak, ketika engkau temukan aku dalam keadaan sakit demam.

Ibu... maafkanlah anakmu ini, aku tahu bahwa semenjak engkau gadis sebagaimana yang diceritakan oleh nenek sampai engkau telah tua sekarang, engkau belum pernah mengecap kebahagiaan. Duniamu hanya rumah serta halamannya, kehidupanmu hanya dengan anak-anakmu. Belum pernah aku melihat engkau tertawa bahagia kecuali ketika kami anak-anakmu datang ziarah kepadamu. Selain dari itu tidak ada kebahagiaan, hari-harimu adalah perjuangan. Semua hidupmu hanya pengorbanan.

Ibu... Maafkan aku anakmu ini! Semenjak engkau pilihkan untukku seorang istri, wanita yang telah engkau puji sifat dan akhlaknya, yang engkau telah sanjung pula suku dan negerinya!! Engkau katakan ketika itu padaku, "Ambilah ia sebagai istrimu, gadis yang pemalu yang pandai bergaul, cantik dan berakhlak mulia, punya hasab dan nasab!."

Semenjak itu pula aku seakan-akan lupa denganmu. Keberadaan dia sebagai istriku telah membuatku lupa posisi engkau sebagai ibuku, senyuman dan sapaannya telah membuatku terlena dengan sapaan dan himbauanmu.

Ibu... aku tidak menyalahkan wanita pilihanmu tersebut, karena ia telah menunaikan kewajibannya sebagai istri, terutama perhatiannya dalam berbakti kepadamu, sudah berapa kali ia memintaku untuk menyediakan waktu untuk menziarahimu. Hari yang lalu ia telah buatkan makanan buatmu, akan tetapi aku tidak punya waktu mengantarkannya, hingga makanan itu telah menjadi basi...

Aku berharap pada permasalahan ini engkau tidak membawa-bawa namanya dan mengaitkan kedurhakaanku kepadamu karenanya. Karena selama ini, di mataku dia adalah istri yang baik, istri yang telah berupaya banyak untuk kebahagiaan rumah tangganya.

Ibu... Ketika seorang laki-laki menikah dengan seorang wanita, maka seolah-olah dia telah mendapatkan permainan baru, seperti anak kecil mendapatkan boneka atau orang-orangan. Sekali lagi maafkan aku! Aku tidaklah membela diriku, karena dari awal dan akhir pembicaraan ini kesalahan ada padaku.. anakmu ini!! Akan tetapi aku ingin menerangkan keadaan yang kualami, perubahan suasana setelah engkau dan aku berpisah dan perubahan jiwa ketika aku tidak hanya mengenal dirimu, tapi kini aku telah mengenal satu wanita lagi.

Ibu... perkawinanku membuatku masuk ke dunia baru, dunia yang selama ini tidak pernah kukenal, dunia yang hanya ada aku, istri dan anakku!! Bagaimana tidak, istri yang baik dan anak-anak yang lucu-lucu!! Maafkan aku Ibu... aku merasa dunia hanya milik kami, aku tidak peduli dengan keadaan orang lain, yang penting bagiku adalah keadaan mereka.

Ibu... Maafkan aku, anakmu!! Aku telah lalai... aku telah lupa... aku telah menyia-nyiakanmu!! Aku pernah mendengar kajian, bahwa orang tua difitrahkan untuk cinta kepada anaknya, dan anak difitrahkan untuk menyia-nyiakan orang tuanya. Oleh sebab itu dilarang mencintai anak secara berlebihan dan anak dilarang berbuat durhaka kepada orang tuanya.

Itulah yang terjadi pada diriku, wahai Ibu!! Aku seperti orang linglung ketika melihat anakku sakit, aku seperti orang kebingungan ketika melihat anakku diare. Tapi itu sulit, aku rasakan jika hal itu terjadi padamu atau pada ayah!!

Ibu... Sulit aku merasakan perasaanmu!! Kalaulah bukan karena bimbingan agama yang telah lama engkau talqinkan kepadaku, tentu aku telah seperti kebanyakan anak-anak yang durhaka kepada orang tuanya!! Kalaulah bukan karena baktimu pula kepada orang tuamu dan orang tua ayah, niscaya aku tidak akan pernah mengenal arti bakti kepada orang tua.

Setelah suratmu datang, baru aku mengerti!! Karena selama ini hal itu tidak pernah engkau ungkapkan, semuanya engkau simpan dalam-dalam seperti semua permasalahan berat yang engkau hadapi selama ini.

Sekarang baru aku mengerti, bahwa hari yang sulit bagi seorang ibu, adalah hari di mana anaknya telah menikah dengan seorang wanita. Di matanya wanita yang telah mendampingi putranya itu adalah manusia yang paling beruntung.

Bagaimana tidak!! Dia dapatkan seorang laki-laki yang telah matang pribadi dan matang ekonomi dari seorang ibu yang telah letih membesarkannya. Dengan detak jantungnya ia peroleh kematangan jiwa dan dari uang ibu itu pula ia dapatkan kematangan ekonomi. Sekarang dengan ikhlas dia berikan kepada seorang wanita yang tidak ada hubungannya, kecuali hubungan dua wanita yang saling berebut perhatian seorang laik-laki. Laki-laki sebagai anak dari ibunya dan ia sebagai suami dari istrinya.

Ibuku sayang...

Maafkan aku Ibu!! Ampunkan diriku. Satu tetesan air matamu adalah lautan api bagiku. Janganlah engkau menangis lagi, jangan engkau berduka lagi!! Karena duka dan tangismu menambah dalam jatuhku ke dalam api neraka!! Aku takut Ibu... aku cemas dengan banyaknya dosaku kepada Allah sekarang bertambah pula dengan dosaku terhadapmu. Dengan apa aku ridho Allah, sekiranya engkau tidak meridhoiku. Apa gunanya semua kebaikan sekiranya di matamu aku tidak punya kebaikan!! Bukankah ridho Allah tergantung dengan ridhomu dan sebaliknya bukankah kemurkaan Allah tergantung dengan kemurkaanmu!! Tahukah engkau Ibu, seburuk-buruknya diriku, aku masih merasakan takut kepada murka Allah!! Apalah jadinya hidup jika hidup penuh dengan murka dan laknat serta jauh dari berkah dan nikmat.

Kalau akan murka itu pula yang aku peroleh, izinkan aku membuang semua kebahagiaanku selama ini, demi hanya untuk dapat menyeka air matamu! Kalau akan engkau pula murka kepadaku, izinkan aku datang kepadamu membawa segala yang aku miliki lalu menyerahkannya kepadamu, lalu terserah engkau, mau engkau perbuat apa?!

Sungguh aku tidak mau masuk neraka! Seakalipun -wahai Bunda- aku memiliki kekuasaan seluas kekuasaan Firaun, mempunyai kekayaan sebanyak kekayaan Qarun dan mempunyai keahlian setinggi ilmu Haman. Pastikan wahai Bunda tidak akan aku tukar dengan kesengsaraan di akherat sekalipun sesaat. Siapa pula yang tahan dengan azab neraka, wahai Bunda!!

Ibu maafkan anakmu!! Adapun sebutanmu tentang keluhan dan pengaduan kepada Allah ta'ala, bahwa engkau belum mau mengangkatnya ke langit!! Maka, ampun, wahai Ibu!! Aku angkat seluruh jemariku dan sebelas dengan kepala untuk mohon maaf kepadamu!! Kalaulah itu yang terjadi, do'a itu tersampaikan! Salah ucap pula lisanmu!! Apalah jadinya nanti diriku!! Tentu kebinasaan yang telak. Tentu diriku akan menjadi tunggul yang tumbang disambar petir, apalah gunanya kemegahan sekiranya engkau do'akan atasku kebinasaan, tentu aku akan menjadi pohon yang tidak berakar ke bumi dan dahannya tidak bisa sampai ke langit, di tengahnya dimakan kumbang pula!!

Kalaulah do'amu terucap atasku, wahai Ibu!! maka, tidak ada lagi gunanya hidup, tidak ada lagi gunanya kekayaan, tidak ada lagi gunanya banyak pergaulan.

Ibu dalam sejarah anak manusia yang kubaca, tidak ada yang bahagia setelah kena kutuk orang tuanya. Itu di dunia, maka aku tidak dapat bayangkan bagaimana nasib bagi yang terkena kutuk di akherat, tentu lebih sengsara.

Ibu... setelah membaca suratmu, baru aku menyadari kekhilafan, kealfaan dan kelalaianku. Suratmu akan kujadikan benda berharga dan kusimpan dengan dengan baik dalam hidupku, setiap kali aku lalai dalam berkhidmat kepadamu akan aku baca ulang kembali, tiap kali aku lengah darimu akan kutalqin diriku dengannya. Akan kusimpan dalam lubuk hatiku sebelum aku menyimpannya dalam kotak wasiatku. Akan aku sampaikan kepada anak keturunanku bahwa ayah mereka dahulu pernah lalai dalam berbakti, lalu sadar dan kembali kepada kebenaran, ayah mereka pernah berbuat salah, sehingga ia telah menyakiti hati orang yang seharusnya ia cintai, lalu ia kembali kepada petunjuk.

Tua... siapa yang tidak mengalami ketuaan, wahai Bunda!! Badanku yang saat ini tegap, rambutku hitam, kulitku kencang, akan datang suatu masa badan yang tegap itu akan ringkih dimakan usia, rambut yang hitam akan dipenuhi uban ditelan oleh masa dan kulit yang kencang itu akan menjadi keriput ditelan oleh zaman.

Burung elang yang terbang di angkasa, tidak pernah bermain kecuali di tempat yang tinggi, suatu saat nanti dia akan jatuh jua, dikejar dan diperebutkan oleh burung kecil lainnya. Singa si raja hutan yang selalu memangsa, jika telah tiba tuanya, dia akan dikejar-kejar oleh anjing kecil tanpa ada perlawanan. Tidak ada kekuasaan yang kekal, tidak ada kekayaan yang abadi, yang tersisa hanya amal baik atau amal buruk yang akan dipertanggungjawabkan.

Ibu, do'akan anakmu ini agar menjadi anak yang berbakti kepadamu di masa banyak anak yang durhaka kepada orang tuanya. Angkatlah ke langit munajatmu untukku agar aku akan memperoleh kebahagiaan abadi di dunia dan di akherat.

Ibu... sesampainya suratku ini, insya Allah, tidak akan ada lagi air mata yang jatuh karena ulah anakmu, setelah ini tidak ada lagi kejauhan antaraku denganmu, bahagiamu adalah bahagiaku, kesedihanmu adalah kesedihanku, tawamu adalah tawaku dan tangismu adalah tangisku. Aku berjanji untuk selalu berbakti kepadamu buat selamanya dan aku berharap aku dapat membahagiakanmu selama mataku masih berkedip.

Bahagiakanlah dirimu... buanglah segala kesedihan, cobalah tersenyum!! Ini kami, aku, istri, dan anak-anak sedang bersiap-siap untuk bersimpuh di hadapanmu, mencium tanganmu.

Salam hangat dari anakmu.

"inilah balasan surat dari sang anak kepada ibunya, mengakui semua kesalahan dan meminta ampun kepada sang ibu."

Ridho Ibu adalah ridho Allah swt, dan murka Ibu adalah murka Allah SWT

Sang Penghias Hati

mungkin ini perjalanan hati
saat pencarian cinta sejati
dia yang acuh dan tak peduli
kini dia mampu kimiliki

tak pernah kubayangkan
tak pernah kurasa
karena semua rasa telah teresapi
semua kisah yang aku sesali
kini dia buatnya berarti

rasanya tak pernah ada
satupun mimpi tentangnya
tapi mengapa dia ada saat ku lelah
menyejukkan hati dari haus cinta

rasanya tak pernah ada
ku lantunkan lagu untuknya
tapi mengapa dia ada saat ku bernyanyi
seiring ku sendiri dia hadir hiasi hati

Apa sih mau mu yaa Ukhti???

Picture Bismillahirrahmanirrahim..

Kau bilang, aku tak sanggup jaga pandangan..

Kubilang, aku memang tak sanggup jaga pandangan bila kamu membuka auratmu lebar-lebar.

Kau bilang, aku ganjen karna memandangmu..

Kubilang, kau katakan aku tak mampu jaga pandangan. Eehh..giliran aku jaga pandangan, kau buka auratmu lebih lebar. Maumu apa yaa ukhti?

Kau bilang aku sok alim..

Kubilang, aku tak mau pacaran  karna bisa merusak harga dirimu..

Kau bilang aku tak tahu diri..

Kubilang, kau katakan aku sok alim karna nggak mau pacaran. Eeehh..giliran aku mau pacaran denganmu kau bilang aku tak tahu diri. Maumu apaa yaa ukhti?

Kau bilang aku tak perhatian padamu..

Kubilang, karna kau belum halal untukku biarlah perhatianku kutujukan untuk istriku kelak.

Kau bilang aku sok mau tahu urusanmu..

Kubilang, kau katakan aku tak perhatian padamu. Eeehh..giliran aku perhatian sama kamu, kamu bilang aku sok tahu urusanmu. Maumu apa yaa ukhti?

Kau bilang aku sok takut tapi mau..

Kubilang, aku memang takut karna Allah tahu apa yang aku lakukan bila aku menyentuhmu..

Kau bilang aku tak tahu malu..

Kubilang, kau katakan aku sok takut sama Allah. Eeehh..giliran aku ingin menyentuhmu kau bilang aku tak tahu malu. Maumu apa yaa ukhti?

Kau bilang, aku tak mau kenal denganmu..

Kubilang, kutakut bila kudekat denganmu aku tak mampu melindungi iffah dan izzahmu..

Kau bilang aku ikhwan genit..

Kubilang, kau katakan aku tak mau mengenalmu. Eeehh..giliran aku mendekatimu, kau bilang aku ikhwan genit. Maumu apa yaa ukhti?

Wahai Akhi, kau tanya apa mau kami?

Kami hanya ingin akhi tetap pada pendirian, jangan tergoda dengan kami. Karna kami tahu, kami adalah fitnah terbesar bagi kamummu. Tidakkah kau mau agar kami tetap mampu menjaga Iffah da Izzah kami.

Tundukkanlah pandanganmu dari kami, bila kami mengumbar aurat kami padamu maka tahanlah pandanganmu dari panah-panah syetan. Tapi insyaallah, kami yakin, kami mampu untuk menjaga aurat kami dengan jilbab yang kami miliki, maka tajamkan pandanganmu pada hatimu jangan kau makin tergoda kepada kami karna jilbab kami.

Jangan kau goda kami dengan sanjungan-sanjunganmu, karna kami tak mampu meredam gejolak hati ini. Kau tahu, kami sangat lemah..lemah dengan pujianmu. Jangan kau seret kami dalam jurang kenistaan hanya karna godaan nafsu syetan.

Yaa Akhi.. maafkan kami yang tak mampu menjaga kemuliaan kami, tapi kami sedang berusaha untuk terus beranjak pada kemuliaan diri. Jagalah kami, tegurlah kami, bantulah kami dengan pribadi santunmu, bukan untuk menggoda kami sebelum kami halal bagimu.

Mari kita sama-sama menjaga diri, menghijab diri dari kemaksiatan. Mari kita melangkah untuk menggapai ridho Illahi.

Wallahua’lam bish shawwab.

http://www.bukanmuslimahbiasa.com/2011/02/maumu-apa-yaa-ukhti.html

Bila Cinta,, Khitbahlah!!

Bismillahirrahmanirrahim..

“ Lihat wanita itu bang ?? “ sahabatku menunjuk seorang wanita berjilbab, sekilas ku lihat memang wanita anggun.

“ Aku mencintainya bang, tapi setiap kali aku mendekatinya, dia menjauhiku. Entah apa maksudnya. Dia tidak pernah membalas SMS ku bahkan aku pernah nekat mengiriminya surat,namun nasibnya sama. Tak berbalas “ sahabatku yang bernama Tio pun tertunduk.

“ Kau sudah pernah melamarnya ?? “ aku bertanya.

“ Boro-boro bang, aku ini masih kuliah. Abang juga kan masih kuliah, dia juga kuliah. Mau di kasih makan apa, batu?? “ aku melihatnya tertawa. Aku tersenyum melihatnya.

“ Kalo aku jadi kamu, udah aku lamar enggak pake lama deh “ aku menatapnya.

“ Kalo abang udah mikir mau ngasih makan batu, silahkan aja “ dia pun melanjutkan tawanya. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Tak lama setelah perbincangan itu aku mengetahui namanya. Lathifah. Nama yang bagus, itu pun aku ketahui dari Tio yang keceplosan menyebut namanya. Aku hanya sekilas melihatnya lagi. Setelah itu hanya mengetahui Lathifah dari  Tio.

Lama aku mengenal Lathifah dari Tio, begitu seringnya Tio menceritakan Lathifah padaku.  Aku hanya sebagai pendengar setia setiap curhatan nya.

“ Gimana Yo, lama aku tak mendengarmu menyebut namanya, katanya cinta “ kataku memulai pembicaraan yang telah lama tidak ku ketahui kabarnya.

“ Enggak tahu deh bang, capek aku mikirin dia. Enggak ada kepastian “ timpalnya.

“ Dia itu seorang muslimah Yo, aku yakin dia enggak pernah kepikiran pacaran apalagi mau pacaran. Kepastian dia Cuma lamaran Yo, kalo kamu berani melamarnya. Aku yakin kamu akan mendapatkan kepastian. Kalo kamu masih enggak mau juga, buat aku saja yaa “ aku terkekeh melihat raut wajahnya yang langsung berubah jadi cemberut.

“ Aahh..  sudahlah bang, kalo jodoh juga dia enggak akan lari “

“ Kata siapa enggak bakalan lari ?? Yang namanya jodoh itu harus di kukuhkan dengan pernikahan,kalo enggak  yaa sampai kapanpun jodoh akan lari. Dari mana kamu tahu kalo dia jodohmu kalo kamu enggak mau nyoba buat mengukuhkannya dengan pernikahan”

“ Cerewet amat si bang, si amat aja enggak cerewet kayak abang “ aku tertawa mendengar ejekannya.

Ada suara ketukan di pintu kamar ku. Aku bergegas berdiri dari depan meja tempatku berjuang menyelesaikan tugas-tugasku.

“ Kenapa kamu Yo ?? “ aku mengerenyitkan dahi,melihat muka Bima lesu. Seperti habis memikul sesuatu yang berat.

“ Lathifah akan menikah bulan depan bang, aku di beri tahu sahabatnya “ Tio melangkahkan kakinya menuju tempat tidurku, lalu telentang dan menutup kepalanya dengan bantal.

Aku membuka bantalnya, melihat Tio menangis. Tak ada salahnya seorang laki-laki menangis, toh dia juga manusia biasa yang mempunya fitrah dengan sebuah perasaan yang membebaninya.

“ Terus kenapa kamu menangis “

“ Aku kecewa bang, lama sudah aku ngejar-ngejar dia. Masa ada cowok baru dateng minggu kemaren ke rumahnya, udah dia terima aja jadi calon suaminya “ Dia kembali menangis.

“ Emang calon suaminya salah ya kalo mau ngelamar Lathif ??”

“ Ya enggak Bang, Cuma aku duluan yang suka sama Lathif, dia kan datangnya belakangan “ aku tersenyum mendengarkan pembelaannya.

“ Hey sob, Siapa yang suka duluan atau yang suka belakangan itu enggak di perhitungkan sob. Kalo siapa yang duluan ngelamar, itu baru perlu di pertimbangkan. Ini dari dulu di suruh ngelamar, enggak berani, sekarang udah di lamar orang lain, kamu malah nangis-nangis. Emangnya dia di suruh nugguin ketidak pastianmu apa “ Kataku panjang lebar.

“ Bukan Cuma itu bang, dia ternyata juga suka sama aku. Itu kata sahabatnya si Lathif, Cuma aku nya ngajak pacaran mulu, makanya dia enggak mau nerima aku. Aku baru tahu kalo dia sedang nunggu aku, Cuma karna dia seorang muslimah dia benar-benar menjaga kehormatannya…aaahhhh…aku nyesel bang “ dia kembali  menutupkan wajahnya pada bantal.

“ Nyesel selalu datang terlambat ya, kalo datangnya duluan namanya bukan penyesalan atuh, tapi perencanaan buat nyesel nantinya “ Aku mencoba mencairkan suasana. Tapi tetap saja tangisnya belum mereda.

“ Makanya, kalo cinta jangan Cuma di katakan, tapi di khitbah biar bisa jadi istri. Kalo udah di ambil orang, baru kerasa efeknya “

Lemparan bantal ke arahku menandakan dia sedang kecewa berat. Namun pelajaran berarti saat ini untuk menuju sebuah kedewasaannya dalam berfikir.

Cara Mudah Belajar KPK dan FPB

Sebelumkita mulai belajar, hendaknya kita mengetahui pengertian dari FPB dan KPK
  • Faktor merupakanangka-angka yang dapat membagi suatu bilangan. Sedangkan FPB adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Terbesar, yaitufaktor-faktor atau angka-angka  pembagiyang paling besar dari suatu bilangan
Contoh : factor dari angka 8adalah 1, 2, 4, 8 ( karena angka 8 dapat dibagi dengan angka 1, angka 8 dapatdibagi dengan angka 2, angka 8 dapat dibagi dengan angka 4, angka 8 dapat dibagidengan nagka 8)

Contoh soal FPB
Carilah FPB dari 18 dan 24
Faktor 18 = 1, 2, 3, 6, 9, 18
Faktor 24 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24
Dari faktor-faktor diatas, kita dapatkan factor-faktor yang sama, yaitu1, 2, 3, 6
Setelah itu carilah faktor yang paling besar, yaitu 6
Maka FPB dari 18 dan 24 adalah 6

Contoh lain
Tentukan FPB dari 18, 27 dan 45
Faktor 18 = 1, 2, 3, 6, 9, 18.Faktor27 = 1, 3, 9, 27.   Faktor45 = 1, 5,9, 45.
Yang sama =9
Jadi FPB dari 18, 27, dan 45 = 9

  • Kelipatanadalah penjumlahan suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri secara terusmenerus. Sedangkan KPK singkatan dari Kelipatan Persekutuan Terkecil, yaitu kelipatan dari suatu bilangan tapi yang nilainya paling kecil
contoh : Kelipatan dari angka 3 adalah3, 6, 9, 12, 15, …
             Kelipatan dari angka 4 adalah 4, 8, 12, 16,20, …
             Kelipatan dari angka 6 adalah 6, 12,18, 24, 30 …

Sedangkan contoh soal KPK
Missal: Carilah KPK dari 3 dan 6
Kelipatan3 = 3, 6, 9, 12, 15, …
Kelipatan6 = 6, 12, 18, 24, 30 …
Darikelipatn dua bilangan diatas, kita dapatkan angka yang sama, yaitu 6 dan 12.Setelah kita dapatkan angka tersebut pilihlah angka yang terkecil, yaitu 6
Maka KPK dari 3 dan 6 adalah 6

Contoh lain
Tentukan KPK dari 3, 4, dan 6
Kelipatan 3=  3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27 …
Kelipatan 4 =  4, 8, 12, 16, 20, 24, 28 …
Kelipatan 6 =6, 12, 18, 24, 30 …
Darikelipatn dua bilangan diatas, kita dapatkan angka yang sama, yaitu 12 dan 24
Kemudianpilih yangpaling kecil adalah 12
Maka KPK dari 3, 4 dan 6 = 12

  • Cara mudah mencari KPK dan FPB
        Contoh: Tentukan FPB dan KPK dari 24 dan 30

        Jawab:
        24 = 6×4
        30 = 6×5

        FPB = 6
        KPK = 6 x (4×5) = 120 (Selesai)

        Contohlain : Tentukan FPB dan KPK dari 50 dan 75

        Jawab:
        50 = 25×2
        75 = 25×3

        FPB = 25
        KPK = 25 x (2×3) = 150 (Selesai)

All About Mathematics

X : “Hey, bukankah engkau hanya tentang angka dan bilangan-bilangan?”

“Iya, kamu betul, tapi bilangan yang terdiri dari angka-angkaku hanya penghias tubuhku saja, tidakkah kau tahu itu?”

X : “Ah, itu kan cuma bisa-bisamu saja. Dan apa yang kamu hasilkan juga hanya seputar rumus-rumus yang membingungkan manusia-manusia itu.”

“Ternyata kau belum memahamiku, aku ada bukan untuk membingungkan manusia itu, aku ada jauh sebelum mereka ada, mendampingi hari-hari mereka, tinggal dan menyelam bersama mereka, merasakan besarnya gunaku seperti mereka merasakan besar guna dari matahari itu.”

X : “Sombong kau menyamakan dirimu dengan matahari itu.”

“Aku tidak menyamakan diriku dengan dia, aku hanya menyamakan kegunaan kita bagi manusia, sayangnya manusia-manusia itu selalu melupakan aku, menganggapku hanya berputar di angka-angka, bilangan dan rumus-rumus, seperti kau.”

X : “Bicaramu semakin melantur saja, benar katamu, aku memang hanya berpikir kau hanya seputar angka-angka dan rumus ruwet belaka, apa yang kau bisa banggakan dengan sekumpulan angka-angka itu?”

“Baiklah jika kau tetap bersikeras dengan angka-angka arabku itu.”

“Pernah ada suatu masa dimana seorang manusia bernama Phytagoras hidup, rakyat pada waktu itu menghamba pada angka-angkaku, memuja angka-angkaku selayaknya dewa, tapi di masa ini, syukurlah mereka tak lagi memujaku, karena hanya Allah Yang Esa-lah yang patut dipuja. Di masa ini, mereka menggunakan angka-angkaku menghiasi hari-hari mereka, tempat yang terhormat daripada memuja angka-angkaku.”

“Bukankah di jaman modern ini, manusia-manusia bernama itu telah banyak terwakili oleh sederet nomor-nomor yang disusun dari angkaku. Setiap manusia memiliki nomor handphone, nomor handphone tertentu pasti hanya menjadi milik seorang manusia tertentu juga, kata orang yang mempelajariku ini adalah suatu pemetaan. Tiap-tiap orang itu kebanyakan juga mempunyai KTP, nomor rekening di bank, tanggal kelahiran, password-password, bukankah itu semua memakai angka-angkaku.”

“Aku telah menyuarakan keindahan pada dunia, tak peduli dari berbagai bangsa mana, ras apa, semua aku perdengarkan suara keindahan yang hanya terbuat dari 7 dari 10 angka milikku. Lihatlah not-not nada tersusun do re mi fa sol la si, semua ternotasikan dengan angka satu hingga tujuh.”

“Aku juga ada ketika mereka ingin hidup sehat, lihatlah senam-senam kesegaran yang ada, semua dihitung dengan angka satu hingga delapan.”

“Itu hanya sedikit dari gunaku jika kau hanya melihat dari angka-angka ku saja.”

 X : “Apa yang bisa kau banggakan dengan semua yang kamu miliki?”

“Aku bangga dengan manusia yang mengatakan, kegunaanku untuk menghitung uang, membaca waktu, menghitung waktu yang berbeda di tempat lain, menghitung kembalian uang, berbelanja, menghitung luas rumah, luas lapangan, jarak, dll. Tapi katakanlah pada mereka, sesungguhnya yang seperti itu hanya memahami 20% dari diriku.”

X : “Hah... hanya 20% kau bilang? Memang seperti apa 80% dari dirimu?”

“Bukankah aku telah mengajari manusia itu arti kejujuran, akhlak yang baik. Sebagaimana Allah dalam Al-QuranNya berfirman “Dan siapa saja yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. An-Nisaa:112). Sesuatu yang benar nak, katakanlah dengan benar, berarti kau jujur, niscaya kau telah melakukan suatu kebenaran (+ . + = +). Sesuatu yang salah tapi kau katakan benar, berarti kau tidak jujur, kau telah melakukan kesalahan (- . + = -). Sesuatu yang benar tapi kau katakan salah, sama saja, kau juga tidak jujur, sekali lagi kau melakukan kesalahan (+ . - = -). Sedangkan sesuatu yang salah dan kau mengatakan hal itu salah, kau telah menjadi jujur, dan tentu saja kau telah berbuat suatu kebenaran (- . - = +).”

“Aku telah membawa cinta ke dalam kehidupan manusia modern itu. Lihatlah teknologi komputer, handphone, internet, yang tercipta berkat pengembangan teknologiku, lewat orang yang pernah dianggap gila, sebutlah dia Boole, penggunaan bilangan biner-ku telah menjelma menjadi teknologi-teknologi masa kini yang mutakhir, bukankah semua itu tercipta agar semua manusia di bumi bisa hidup berdampingan, tercipta suatu komunikasi yang indah dari mereka, bukankah aku telah membawa jalan cinta ke kehidupan mereka.”

“Pernah ada dalam suatu kehidupan seorang manusia bernama Paul Wolfskehl, yang begitu terobsesinya dengan teorema terakhir bikinan Fermat si hakim itu, frustasi yang amat sangat ketika berusaha membuktikan teorema itu ditambah lagi dengan gagalnya dia menjalin cinta dengan perempuan pujaannya membuat dia ingin sekali bunuh diri, pada malam dia menunggu jam bunuh diri yang dia rencanakan sangat detil, dia menggunakan waktu tersisa untuk mencoba memecahkan kembali teorema itu, dan dia melewatkan jam bunuh dirinya di hari itu. Sejak itu ia memutuskan memulai hidup baru kembali dengan penuh semangat.”

“Dan dengarkan juga satu cerita ini!”

“Seorang gadis yang koma beberapa hari akhirnya terselamatkan olehku. Seorang gadis di Inggris, Vicki Alex, 15 tahun didiagnosa dokter menunjukkan penyakit myeloid leukaemia acute. Dan sejak ia mulai kesulitan bernafas dan pusing akhirnya ia pun mengalami koma. Dua minggu kemudian, tubuhnya menjadi sangat dingin karena ia mengalami cold-like symptoms.”

“Sebulan kemudian, keadaannya bertambah parah bahkan dokter sudah memvonis kematiannya. Namun orang tua Vicki, Nick dan Tracey tidak mau menyerah dan terus mencoba memberinya stimulus dengan mengajaknya bicara tentang musik favorit hingga teman-temannya, Vicki masih juga tidak bereaksi. Lalu seorang spesialis IT asal Finedon, Northamptonshire, Alex, mengusulkan sebuah ide yang mungkin bisa membangunkan Vicki. Ia menyarankan agar Nick memberi pertanyaan sederhana tentangku pada Vicki. Gadis ini memang menyukaiku dan menjadikannya salah satu pelajaran favorit di sekolahnya.”

“Nick pun kemudian memulai pertanyaan seputarku yang sangat sederhana, yaitu satu ditambah satu. Dan seperti keajaiban, Vicki pun merespons pertanyaan itu. “Dia mencoba menyebutkan jawabannya, tapi saya tidak mengerti. Ketika saya tanyakan apakah jawabannya adalah dua, ia pun mengangguk,” begitu kata Nick.”

“Dokter mengatakan bahwa hal itu hanya sebuah kebetulan saja. Namun ketika ayahnya memberi pertanyaan tentang pelajaran lain, Vicki pun merespons dengan menggelengkan kepala. Nick akhirnya terus memberinya pertanyaan sederhana tentangku, dan responsnya semakin baik. Hari berikutnya, Vicki sudah bisa bernafas tanpa alat bantu.Meski masih harus menjalani kemoterapi, kondisi gadis ini semakin membaik.”

“Lihatlah, dari cerita ini, bukankah kecintaan mereka terhadapku ternyata dapat menyelamatkan nyawa mereka.”

“Sekali lagi aku mengajarkan kecintaan itu.”

“Mungkin kau berfikir aku ini lelaki yang dicintai banyak wanita.”

“Atau mungkin kau berfikir aku ini wanita dengan banyak pria yang mengejarnya.”

“Tidak-tidak, kau salah, aku adalah sebuah kerajaan, kerajaan Matematika, dengan ratunya adalah Aritmetika.”

 “Ya dia ratunya, tidak ada seorang raja yang mendampinginya.”

“Sekarang kau pasti berfikir kenapa ratu, kenapa bukan seorang raja?”

“Bukankah sang super genius Gauss pernah berkata, “the queen of mathematic is aritmathic”, sejak belia dia telah mengenal keindahan-keindahan ratuku, Aritmetika.”

“Ya, sekali lagi aku menunjukkan keindahanku yang tidak hanya dapat kau lihat dari fraktal-fraktal-ku, dari himpunan Julia, fraktal yang berhubungan dengan Himpunan Mandelbrot. Percabangan fraktal pada DVD yang terkena radiasi gelombang mikro. Keretakan karena voltase tinggi pada akrilik setebal 4 inci yang menghasilkan gambar Lichtenberg. Atau brokoli yang merupakan fraktal alami.”

“Juga tidak hanya kau lihat dari Rasio Emas pada alam semesta, pada tubuh manusia, yang ternyata terbentuk dari pembagian suku-suku barisan Fibonacci-ku.”

“Tapi juga dari keindahan pola-pola aritmatika-ku, lihatlah ini!”

1 x 1 = 1

11 x 11 = 121

111 x 111 = 12321

1111 x 1111 = 1234321

11111 x 11111 = 123454321

111111 x 111111 = 12345654321

1111111 x 1111111 = 1234567654321

11111111 x 11111111 = 123456787654321

111111111 x 111111111 = 12345678987654321

0 x 9 + 0 = 0

1 x 9 + 1 = 10

12 x 9 + 2 = 110

123 x 9 + 3 = 1110

1234 x 9 + 4 = 11110

12345 x 9 + 5 = 111110

123456 x 9 + 6 = 1111110

1234567 x 9 + 7 = 11111110

12345678 x 9 + 8 = 111111110

123456789 x 9 + 9 = 1111111110

1 x 8 + 1 = 9

12 x 8 + 2 = 98

123 x 8 + 3 = 987

1234 x 8 + 4 = 9876

12345 x 8 + 5 = 98765

123456 x 8 + 6 = 987654

1234567 x 8 + 7 = 9876543

12345678 x 8 + 8 = 98765432

123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 18 + 1 = 19

12 x 18 + 2 = 218

123 x 18 + 3 = 2217

1234 x 18 + 4 = 22216

12345 x 18 + 5 = 222215

123456 x 18 + 6 = 2222214

1234567 x 18 + 7 = 22222213

12345678 x 18 + 8 = 222222212

123456789 x 18 + 9 = 2222222211

123456789 + 987654321 = 1111111110

1 x 142857 = 142857

2 x 142857 = 285714

3 x 142857 = 428571

4 x 142857 = 571428

5 x 142857 = 714285

6 x 142857 = 857142

7 x 142857 = 999999

“Dan masih banyak lagi keindahan ratu Aritmetikaku.”

“Aku juga mengajari mereka tentang ke-konsistenan, seperti sifatku yang konsisten, jika mereka menanyakan 1 + 1 dengan basis sepuluh maka jawabku pasti dua, kau paksa aku seperti apa, aku akan konsisten menjawabnya dua. Jika mereka menjumpai barisan aritmatika-ku dengan beda 5, maka sampai suku keberapapun bedaku tetap lima. Konsistenlah juga dalam kehidupan ini untuk melakukan hal-hal yang baik.”

“Aku juga memperlihatkan kekonsistenanku yang tercermin dalam teorema-teoremaku. Kebenaran teorema kedua pasti didasarkan atas kebenaran teorema pertama yang kedudukannya di atas teorema kedua. Kebenaran teorema pertama juga pasti didasarkan kebenaran teorema ke-nol yang kedudukannya di atas teorema pertama. Teorema ke-nol adalah pernyataan tertinggi yang orang menyebutnya dengan Aksioma, kebenarannya telah disepakati dan tidak perlu dibuktikan. Begitulah aturan-aturan kekonsistenan dalam kerajaan Matematika-ku. Tidak akan dibenarkan untuk merubah teorema ke-nol untuk disesuaikan dengan pernyataan teorema ke-tiga yang belum terbukti kebenarannya.”

“Dengan geometriku yang indah seindah bintang-bintang di angkasa, sejatinya ilmu-ilmu perbintangan telah aku kenalkan sejak zaman Thales yang agung.”

“Dengan aljabar, dimana manusia sering menghinaku dengan selalu mencari nilai x lagi padahal sudah ketemu.”

“Ketahuilah bahwa dalam kehidupan bersama, segera temukan nilai x atau nilai y dalam diri orang-orang disekelilingmu, lingkungan kerjamu, temukan pola yang nampak, sesungguhnya nilai-nilai aljabar itu ada dalam diri orang-orang disekitarmu, nilai x dan y tidak selalu tergantikan dengan angka, tapi juga bisa tergantikan dengan karakter-karakter orang disekelilingmu.”

“Bahkan alam tempat mereka tinggal pun juga tak bisa lepas dari ku, bukankah alam ini tercipta berkat perhitungan maha sempurna dari Dzat Yang Maha Menghitung, selisih seper sekian detik dalam proses terbentuknya bumi, mereka takkan pernah menempati bumi itu.”

“Ya, bahasa di alam ini akan ditulis dengan bahasa Matematika.”

“Maha Kuasa Engkau ya Allah yang menjadikan aku, dan salah satu wujud syukur mereka dalam bentuk Kekaguman Akanku.”

X : “Kau dan semua misteri yang terkandung di dalammu, sungguh, kekagumanku akanmu.”

MATEMATIKA oh MATEMATIKA

Ketika ku membacamu...
Kau dijuluki pelajaran yang membosankan

Ketika ku mengerjakanmu...
Kau dijuluki musuh yang menakutkan

Ketika ku mendengarmu...
kau dijuluki sebagai ratu ilmu

Tapi...
Ketika ku menghayatimu...
Kamu ada pada sitiap saat
Ketika balajar...
Ketika bermain...
Ketika belanja...
Ketika makan...
Ketika minum...
Bahkan ketika masuk kamar mandi
"sungguh aku kagum padamu"