Kamis, 15 November 2012

Sisi Lain Seorang Ayah (untuk para anak Perempuan)



Biasanya anak-anak yang jauh dari orang tuanya merasa kangen sekali dengan ibunya, lalu gimana dengan ayah???

Mungkin ibu lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari, tapi tahukah kamu jika ayahmu yang mengingatkannya untuk menelponmu??

Mungkin ibu yang lebih sering mengajakmu bercerita, tapi tahukah kamu sepulangnya ayah bekerja, dengan wajah yang lelah ia selalu menanyakan kabarmu dari ibumu?

wakttu kecil

ayah mengajari putri kecilnya bermain sepeda. Setelah dia mengganggapmu bisa, ayah melepaskan roda bantu dari sepedamu. Saat itu ibu menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka tapi ayah dengan yakin menatapmu mengayuh sepedamu dengan pelan  karena dia tahu putri keculnya pasti bisa.

Saat kamu menangis meronta meminta boneka yang baru ibu menatapmu iba, tapi ayah mengatakan dengan tegas “kita beli nanti, tapi tidak sekarang”. Karena ayah tidak ingin kamu menjadi manja dengan semua tuntutan yang selalu dipenuhi.

ketika kamu remaja

Kamu mulai menuntut untuk keluar malam. Lalu dengan ayah mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan “tidak”. Itu untuk menjagamu, karena kamu adalah sesuatu yang sangat berharga baginya. Tapi kemudian kamu masuk ke kamar dan membanting pintu. Tapi yang dating mengetuk pintu dan membujukmu adalah ibu. Tahukah kamu saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan diri karena ia sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tapi lagi-lagi… ia harus menjagamu.

Saat seorang cowok mulai sering dating mencarimu. Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali menguping dan mengintip saat kamu sedang berdua di ruang tamu. Tahukah kamu dia merasa cemburu?

Dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya. Ayah hanya duduk diruang tamu, menunggumu pulang dengan sangat khawatir. Wajah khawatirnya itu mengeras ketika melihat putrinya pulang terlarut malam. Dia marahhh… karena hal yang ditakutinya akhirnya datang, “putri kecilnya sudah tidak ada lagi”

Saat ayah sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter. Kehatuilah bahwa ia hanya ingin memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah seorang penulis.

Sampai saat ayah harus melepaskanmu dibandara. Bahkan badannya terlalu kaku untuk memelukmu. Ia hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini-itu. Ayah ingin menangis seperti ibumu yang menangis dan memelukmu erat. Tapi dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu sambil berkata, “jaga dirimu baik-baik”

Saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu. Orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Berusaha mencari jalan agar anaknya merasa sama dengan yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan ia tahu ia tidak bisa memberikannya. Dia sangat ingin mengakatan “iya, nak, nanti kita beli”. Dan saat kata-kata yang keluar adalah “tidak bisa” dari bibirnya. Tahukah kamu, ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum???

Saat kamu sakit dan tidak berada didekatnya. Ayah selalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dan 
berkata, “sudah dibilang jangan minum air dingin!!”. Berbeda dengan ibu yang memperhatikanmu dengan lembut. Ketahuilah saat itu ayah benar-benar khawatir dengan keadaanmu.

Dan di saat nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberikan tepuk tangan paling meriah untukmu. Dia sangat tersenyum bangga dan puas melihatmu. “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa dan telah menjadi seseorang”.

Sampai saat seorang teman hidupmu dating dan meminta izin untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin, karena ia tau laki-laki itu yang nanti akan menggantikannya.

Dan saat ayah melihatmu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yang dianggapnya pantas menggantikannya. Ayah pergi kebelakang panggung dan menangis…. Tugasku telah selesai dengan baik, putri kecilku yang lucu telah menjadi wanita yang cantik.

Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu dan cucu-cucunya sesekali untuk menjenguknya. Dengan rambut yang telah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.

Ayah adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat, bahkan ketika ia tidak kuat untuk tidak menangis. Harus terlihat tegas bahkan saat ia ingin memanjakanmu. Ayah juga orang pertama yang selalu yakin bahwa “kamu bisa” dalam hal apapun.

Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang ayah hingga tugasnya selesai. Kamu adalah salah satu orang yang beruntung. Karena ayah adalah sosok superhero yang hebat.

1 komentar: