X : “Hey, bukankah engkau hanya tentang angka dan bilangan-bilangan?”
“Iya, kamu betul, tapi bilangan yang terdiri dari angka-angkaku hanya penghias tubuhku saja, tidakkah kau tahu itu?”
X
: “Ah, itu kan cuma bisa-bisamu saja. Dan apa yang kamu hasilkan
juga hanya seputar rumus-rumus yang membingungkan manusia-manusia itu.”
“Ternyata
kau belum memahamiku, aku ada bukan untuk membingungkan manusia
itu, aku ada jauh sebelum mereka ada, mendampingi hari-hari mereka,
tinggal dan menyelam bersama mereka, merasakan besarnya gunaku
seperti mereka merasakan besar guna dari matahari itu.”
X : “Sombong kau menyamakan dirimu dengan matahari itu.”
“Aku
tidak menyamakan diriku dengan dia, aku hanya menyamakan kegunaan
kita bagi manusia, sayangnya manusia-manusia itu selalu melupakan
aku, menganggapku hanya berputar di angka-angka, bilangan dan
rumus-rumus, seperti kau.”
X : “Bicaramu semakin melantur
saja, benar katamu, aku memang hanya berpikir kau hanya seputar
angka-angka dan rumus ruwet belaka, apa yang kau bisa banggakan
dengan sekumpulan angka-angka itu?”
“Baiklah jika kau tetap bersikeras dengan angka-angka arabku itu.”
“Pernah
ada suatu masa dimana seorang manusia bernama Phytagoras hidup,
rakyat pada waktu itu menghamba pada angka-angkaku, memuja
angka-angkaku selayaknya dewa, tapi di masa ini, syukurlah mereka tak
lagi memujaku, karena hanya Allah Yang Esa-lah yang patut dipuja. Di
masa ini, mereka menggunakan angka-angkaku menghiasi hari-hari
mereka, tempat yang terhormat daripada memuja angka-angkaku.”
“Bukankah
di jaman modern ini, manusia-manusia bernama itu telah banyak
terwakili oleh sederet nomor-nomor yang disusun dari angkaku. Setiap
manusia memiliki nomor handphone, nomor handphone tertentu pasti
hanya menjadi milik seorang manusia tertentu juga, kata orang yang
mempelajariku ini adalah suatu pemetaan. Tiap-tiap orang itu kebanyakan
juga mempunyai KTP, nomor rekening di bank, tanggal kelahiran,
password-password, bukankah itu semua memakai angka-angkaku.”
“Aku
telah menyuarakan keindahan pada dunia, tak peduli dari berbagai
bangsa mana, ras apa, semua aku perdengarkan suara keindahan yang
hanya terbuat dari 7 dari 10 angka milikku. Lihatlah not-not nada
tersusun do re mi fa sol la si, semua ternotasikan dengan angka satu
hingga tujuh.”
“Aku
juga ada ketika mereka ingin hidup sehat, lihatlah senam-senam
kesegaran yang ada, semua dihitung dengan angka satu hingga delapan.”
“Itu hanya sedikit dari gunaku jika kau hanya melihat dari angka-angka ku saja.”
X : “Apa yang bisa kau banggakan dengan semua yang kamu miliki?”
“Aku
bangga dengan manusia yang mengatakan, kegunaanku untuk menghitung
uang, membaca waktu, menghitung waktu yang berbeda di tempat lain,
menghitung kembalian uang, berbelanja, menghitung luas rumah, luas
lapangan, jarak, dll. Tapi katakanlah pada mereka, sesungguhnya yang
seperti itu hanya memahami 20% dari diriku.”
X : “Hah... hanya 20% kau bilang? Memang seperti apa 80% dari dirimu?”
“Bukankah
aku telah mengajari manusia itu arti kejujuran, akhlak yang baik.
Sebagaimana Allah dalam Al-QuranNya berfirman “Dan siapa saja yang
mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang
yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu
kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. An-Nisaa:112). Sesuatu yang
benar nak, katakanlah dengan benar, berarti kau jujur, niscaya kau
telah melakukan suatu kebenaran (+ . + = +). Sesuatu yang salah tapi
kau katakan benar, berarti kau tidak jujur, kau telah melakukan
kesalahan (- . + = -). Sesuatu yang benar tapi kau katakan salah, sama
saja, kau juga tidak jujur, sekali lagi kau melakukan kesalahan (+ .
- = -). Sedangkan sesuatu yang salah dan kau mengatakan hal itu
salah, kau telah menjadi jujur, dan tentu saja kau telah berbuat
suatu kebenaran (- . - = +).”
“Aku
telah membawa cinta ke dalam kehidupan manusia modern itu. Lihatlah
teknologi komputer, handphone, internet, yang tercipta berkat
pengembangan teknologiku, lewat orang yang pernah dianggap gila,
sebutlah dia Boole, penggunaan bilangan biner-ku telah menjelma menjadi
teknologi-teknologi masa kini yang mutakhir, bukankah semua itu
tercipta agar semua manusia di bumi bisa hidup berdampingan, tercipta
suatu komunikasi yang indah dari mereka, bukankah aku telah membawa
jalan cinta ke kehidupan mereka.”
“Pernah
ada dalam suatu kehidupan seorang manusia bernama Paul Wolfskehl,
yang begitu terobsesinya dengan teorema terakhir bikinan Fermat si
hakim itu, frustasi yang amat sangat ketika berusaha membuktikan
teorema itu ditambah lagi dengan gagalnya dia menjalin cinta dengan
perempuan pujaannya membuat dia ingin sekali bunuh diri, pada malam
dia menunggu jam bunuh diri yang dia rencanakan sangat detil, dia
menggunakan waktu tersisa untuk mencoba memecahkan kembali teorema
itu, dan dia melewatkan jam bunuh dirinya di hari itu. Sejak itu ia
memutuskan memulai hidup baru kembali dengan penuh semangat.”
“Dan dengarkan juga satu cerita ini!”
“Seorang
gadis yang koma beberapa hari akhirnya terselamatkan olehku.
Seorang gadis di Inggris, Vicki Alex, 15 tahun didiagnosa dokter
menunjukkan penyakit myeloid leukaemia acute. Dan sejak ia mulai
kesulitan bernafas dan pusing akhirnya ia pun mengalami koma. Dua
minggu kemudian, tubuhnya menjadi sangat dingin karena ia mengalami
cold-like symptoms.”
“Sebulan
kemudian, keadaannya bertambah parah bahkan dokter sudah memvonis
kematiannya. Namun orang tua Vicki, Nick dan Tracey tidak mau
menyerah dan terus mencoba memberinya stimulus dengan mengajaknya
bicara tentang musik favorit hingga teman-temannya, Vicki masih juga
tidak bereaksi. Lalu seorang spesialis IT asal Finedon,
Northamptonshire, Alex, mengusulkan sebuah ide yang mungkin bisa
membangunkan Vicki. Ia menyarankan agar Nick memberi pertanyaan
sederhana tentangku pada Vicki. Gadis ini memang menyukaiku dan
menjadikannya salah satu pelajaran favorit di sekolahnya.”
“Nick
pun kemudian memulai pertanyaan seputarku yang sangat sederhana,
yaitu satu ditambah satu. Dan seperti keajaiban, Vicki pun merespons
pertanyaan itu. “Dia mencoba menyebutkan jawabannya, tapi saya
tidak mengerti. Ketika saya tanyakan apakah jawabannya adalah dua,
ia pun mengangguk,” begitu kata Nick.”
“Dokter
mengatakan bahwa hal itu hanya sebuah kebetulan saja. Namun ketika
ayahnya memberi pertanyaan tentang pelajaran lain, Vicki pun
merespons dengan menggelengkan kepala. Nick akhirnya terus memberinya
pertanyaan sederhana tentangku, dan responsnya semakin baik. Hari
berikutnya, Vicki sudah bisa bernafas tanpa alat bantu.Meski masih
harus menjalani kemoterapi, kondisi gadis ini semakin membaik.”
“Lihatlah, dari cerita ini, bukankah kecintaan mereka terhadapku ternyata dapat menyelamatkan nyawa mereka.”
“Sekali lagi aku mengajarkan kecintaan itu.”
“Mungkin kau berfikir aku ini lelaki yang dicintai banyak wanita.”
“Atau mungkin kau berfikir aku ini wanita dengan banyak pria yang mengejarnya.”
“Tidak-tidak, kau salah, aku adalah sebuah kerajaan, kerajaan Matematika, dengan ratunya adalah Aritmetika.”
“Ya dia ratunya, tidak ada seorang raja yang mendampinginya.”
“Sekarang kau pasti berfikir kenapa ratu, kenapa bukan seorang raja?”
“Bukankah
sang super genius Gauss pernah berkata, “the queen of mathematic is
aritmathic”, sejak belia dia telah mengenal keindahan-keindahan
ratuku, Aritmetika.”
“Ya,
sekali lagi aku menunjukkan keindahanku yang tidak hanya dapat kau
lihat dari fraktal-fraktal-ku, dari himpunan Julia, fraktal yang
berhubungan dengan Himpunan Mandelbrot. Percabangan fraktal pada DVD
yang terkena radiasi gelombang mikro. Keretakan karena voltase tinggi
pada akrilik setebal 4 inci yang menghasilkan gambar Lichtenberg.
Atau brokoli yang merupakan fraktal alami.”
“Juga
tidak hanya kau lihat dari Rasio Emas pada alam semesta, pada tubuh
manusia, yang ternyata terbentuk dari pembagian suku-suku barisan
Fibonacci-ku.”
“Tapi juga dari keindahan pola-pola aritmatika-ku, lihatlah ini!”
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321
0 x 9 + 0 = 0
1 x 9 + 1 = 10
12 x 9 + 2 = 110
123 x 9 + 3 = 1110
1234 x 9 + 4 = 11110
12345 x 9 + 5 = 111110
123456 x 9 + 6 = 1111110
1234567 x 9 + 7 = 11111110
12345678 x 9 + 8 = 111111110
123456789 x 9 + 9 = 1111111110
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
1 x 18 + 1 = 19
12 x 18 + 2 = 218
123 x 18 + 3 = 2217
1234 x 18 + 4 = 22216
12345 x 18 + 5 = 222215
123456 x 18 + 6 = 2222214
1234567 x 18 + 7 = 22222213
12345678 x 18 + 8 = 222222212
123456789 x 18 + 9 = 2222222211
123456789 + 987654321 = 1111111110
1 x 142857 = 142857
2 x 142857 = 285714
3 x 142857 = 428571
4 x 142857 = 571428
5 x 142857 = 714285
6 x 142857 = 857142
7 x 142857 = 999999
“Dan masih banyak lagi keindahan ratu Aritmetikaku.”
“Aku
juga mengajari mereka tentang ke-konsistenan, seperti sifatku yang
konsisten, jika mereka menanyakan 1 + 1 dengan basis sepuluh maka
jawabku pasti dua, kau paksa aku seperti apa, aku akan konsisten
menjawabnya dua. Jika mereka menjumpai barisan aritmatika-ku dengan beda
5, maka sampai suku keberapapun bedaku tetap lima. Konsistenlah
juga dalam kehidupan ini untuk melakukan hal-hal yang baik.”
“Aku
juga memperlihatkan kekonsistenanku yang tercermin dalam
teorema-teoremaku. Kebenaran teorema kedua pasti didasarkan atas
kebenaran teorema pertama yang kedudukannya di atas teorema kedua.
Kebenaran teorema pertama juga pasti didasarkan kebenaran teorema ke-nol
yang kedudukannya di atas teorema pertama. Teorema ke-nol adalah
pernyataan tertinggi yang orang menyebutnya dengan Aksioma,
kebenarannya telah disepakati dan tidak perlu dibuktikan. Begitulah
aturan-aturan kekonsistenan dalam kerajaan Matematika-ku. Tidak akan
dibenarkan untuk merubah teorema ke-nol untuk disesuaikan dengan
pernyataan teorema ke-tiga yang belum terbukti kebenarannya.”
“Dengan
geometriku yang indah seindah bintang-bintang di angkasa, sejatinya
ilmu-ilmu perbintangan telah aku kenalkan sejak zaman Thales yang
agung.”
“Dengan aljabar, dimana manusia sering menghinaku dengan selalu mencari nilai x lagi padahal sudah ketemu.”
“Ketahuilah
bahwa dalam kehidupan bersama, segera temukan nilai x atau nilai y
dalam diri orang-orang disekelilingmu, lingkungan kerjamu, temukan
pola yang nampak, sesungguhnya nilai-nilai aljabar itu ada dalam diri
orang-orang disekitarmu, nilai x dan y tidak selalu tergantikan
dengan angka, tapi juga bisa tergantikan dengan karakter-karakter
orang disekelilingmu.”
“Bahkan
alam tempat mereka tinggal pun juga tak bisa lepas dari ku,
bukankah alam ini tercipta berkat perhitungan maha sempurna dari Dzat
Yang Maha Menghitung, selisih seper sekian detik dalam proses
terbentuknya bumi, mereka takkan pernah menempati bumi itu.”
“Ya, bahasa di alam ini akan ditulis dengan bahasa Matematika.”
“Maha Kuasa Engkau ya Allah yang menjadikan aku, dan salah satu wujud syukur mereka dalam bentuk Kekaguman Akanku.”
X : “Kau dan semua misteri yang terkandung di dalammu, sungguh, kekagumanku akanmu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar