Minggu, 11 November 2012

All About Mathematics

X : “Hey, bukankah engkau hanya tentang angka dan bilangan-bilangan?”

“Iya, kamu betul, tapi bilangan yang terdiri dari angka-angkaku hanya penghias tubuhku saja, tidakkah kau tahu itu?”

X : “Ah, itu kan cuma bisa-bisamu saja. Dan apa yang kamu hasilkan juga hanya seputar rumus-rumus yang membingungkan manusia-manusia itu.”

“Ternyata kau belum memahamiku, aku ada bukan untuk membingungkan manusia itu, aku ada jauh sebelum mereka ada, mendampingi hari-hari mereka, tinggal dan menyelam bersama mereka, merasakan besarnya gunaku seperti mereka merasakan besar guna dari matahari itu.”

X : “Sombong kau menyamakan dirimu dengan matahari itu.”

“Aku tidak menyamakan diriku dengan dia, aku hanya menyamakan kegunaan kita bagi manusia, sayangnya manusia-manusia itu selalu melupakan aku, menganggapku hanya berputar di angka-angka, bilangan dan rumus-rumus, seperti kau.”

X : “Bicaramu semakin melantur saja, benar katamu, aku memang hanya berpikir kau hanya seputar angka-angka dan rumus ruwet belaka, apa yang kau bisa banggakan dengan sekumpulan angka-angka itu?”

“Baiklah jika kau tetap bersikeras dengan angka-angka arabku itu.”

“Pernah ada suatu masa dimana seorang manusia bernama Phytagoras hidup, rakyat pada waktu itu menghamba pada angka-angkaku, memuja angka-angkaku selayaknya dewa, tapi di masa ini, syukurlah mereka tak lagi memujaku, karena hanya Allah Yang Esa-lah yang patut dipuja. Di masa ini, mereka menggunakan angka-angkaku menghiasi hari-hari mereka, tempat yang terhormat daripada memuja angka-angkaku.”

“Bukankah di jaman modern ini, manusia-manusia bernama itu telah banyak terwakili oleh sederet nomor-nomor yang disusun dari angkaku. Setiap manusia memiliki nomor handphone, nomor handphone tertentu pasti hanya menjadi milik seorang manusia tertentu juga, kata orang yang mempelajariku ini adalah suatu pemetaan. Tiap-tiap orang itu kebanyakan juga mempunyai KTP, nomor rekening di bank, tanggal kelahiran, password-password, bukankah itu semua memakai angka-angkaku.”

“Aku telah menyuarakan keindahan pada dunia, tak peduli dari berbagai bangsa mana, ras apa, semua aku perdengarkan suara keindahan yang hanya terbuat dari 7 dari 10 angka milikku. Lihatlah not-not nada tersusun do re mi fa sol la si, semua ternotasikan dengan angka satu hingga tujuh.”

“Aku juga ada ketika mereka ingin hidup sehat, lihatlah senam-senam kesegaran yang ada, semua dihitung dengan angka satu hingga delapan.”

“Itu hanya sedikit dari gunaku jika kau hanya melihat dari angka-angka ku saja.”

 X : “Apa yang bisa kau banggakan dengan semua yang kamu miliki?”

“Aku bangga dengan manusia yang mengatakan, kegunaanku untuk menghitung uang, membaca waktu, menghitung waktu yang berbeda di tempat lain, menghitung kembalian uang, berbelanja, menghitung luas rumah, luas lapangan, jarak, dll. Tapi katakanlah pada mereka, sesungguhnya yang seperti itu hanya memahami 20% dari diriku.”

X : “Hah... hanya 20% kau bilang? Memang seperti apa 80% dari dirimu?”

“Bukankah aku telah mengajari manusia itu arti kejujuran, akhlak yang baik. Sebagaimana Allah dalam Al-QuranNya berfirman “Dan siapa saja yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. An-Nisaa:112). Sesuatu yang benar nak, katakanlah dengan benar, berarti kau jujur, niscaya kau telah melakukan suatu kebenaran (+ . + = +). Sesuatu yang salah tapi kau katakan benar, berarti kau tidak jujur, kau telah melakukan kesalahan (- . + = -). Sesuatu yang benar tapi kau katakan salah, sama saja, kau juga tidak jujur, sekali lagi kau melakukan kesalahan (+ . - = -). Sedangkan sesuatu yang salah dan kau mengatakan hal itu salah, kau telah menjadi jujur, dan tentu saja kau telah berbuat suatu kebenaran (- . - = +).”

“Aku telah membawa cinta ke dalam kehidupan manusia modern itu. Lihatlah teknologi komputer, handphone, internet, yang tercipta berkat pengembangan teknologiku, lewat orang yang pernah dianggap gila, sebutlah dia Boole, penggunaan bilangan biner-ku telah menjelma menjadi teknologi-teknologi masa kini yang mutakhir, bukankah semua itu tercipta agar semua manusia di bumi bisa hidup berdampingan, tercipta suatu komunikasi yang indah dari mereka, bukankah aku telah membawa jalan cinta ke kehidupan mereka.”

“Pernah ada dalam suatu kehidupan seorang manusia bernama Paul Wolfskehl, yang begitu terobsesinya dengan teorema terakhir bikinan Fermat si hakim itu, frustasi yang amat sangat ketika berusaha membuktikan teorema itu ditambah lagi dengan gagalnya dia menjalin cinta dengan perempuan pujaannya membuat dia ingin sekali bunuh diri, pada malam dia menunggu jam bunuh diri yang dia rencanakan sangat detil, dia menggunakan waktu tersisa untuk mencoba memecahkan kembali teorema itu, dan dia melewatkan jam bunuh dirinya di hari itu. Sejak itu ia memutuskan memulai hidup baru kembali dengan penuh semangat.”

“Dan dengarkan juga satu cerita ini!”

“Seorang gadis yang koma beberapa hari akhirnya terselamatkan olehku. Seorang gadis di Inggris, Vicki Alex, 15 tahun didiagnosa dokter menunjukkan penyakit myeloid leukaemia acute. Dan sejak ia mulai kesulitan bernafas dan pusing akhirnya ia pun mengalami koma. Dua minggu kemudian, tubuhnya menjadi sangat dingin karena ia mengalami cold-like symptoms.”

“Sebulan kemudian, keadaannya bertambah parah bahkan dokter sudah memvonis kematiannya. Namun orang tua Vicki, Nick dan Tracey tidak mau menyerah dan terus mencoba memberinya stimulus dengan mengajaknya bicara tentang musik favorit hingga teman-temannya, Vicki masih juga tidak bereaksi. Lalu seorang spesialis IT asal Finedon, Northamptonshire, Alex, mengusulkan sebuah ide yang mungkin bisa membangunkan Vicki. Ia menyarankan agar Nick memberi pertanyaan sederhana tentangku pada Vicki. Gadis ini memang menyukaiku dan menjadikannya salah satu pelajaran favorit di sekolahnya.”

“Nick pun kemudian memulai pertanyaan seputarku yang sangat sederhana, yaitu satu ditambah satu. Dan seperti keajaiban, Vicki pun merespons pertanyaan itu. “Dia mencoba menyebutkan jawabannya, tapi saya tidak mengerti. Ketika saya tanyakan apakah jawabannya adalah dua, ia pun mengangguk,” begitu kata Nick.”

“Dokter mengatakan bahwa hal itu hanya sebuah kebetulan saja. Namun ketika ayahnya memberi pertanyaan tentang pelajaran lain, Vicki pun merespons dengan menggelengkan kepala. Nick akhirnya terus memberinya pertanyaan sederhana tentangku, dan responsnya semakin baik. Hari berikutnya, Vicki sudah bisa bernafas tanpa alat bantu.Meski masih harus menjalani kemoterapi, kondisi gadis ini semakin membaik.”

“Lihatlah, dari cerita ini, bukankah kecintaan mereka terhadapku ternyata dapat menyelamatkan nyawa mereka.”

“Sekali lagi aku mengajarkan kecintaan itu.”

“Mungkin kau berfikir aku ini lelaki yang dicintai banyak wanita.”

“Atau mungkin kau berfikir aku ini wanita dengan banyak pria yang mengejarnya.”

“Tidak-tidak, kau salah, aku adalah sebuah kerajaan, kerajaan Matematika, dengan ratunya adalah Aritmetika.”

 “Ya dia ratunya, tidak ada seorang raja yang mendampinginya.”

“Sekarang kau pasti berfikir kenapa ratu, kenapa bukan seorang raja?”

“Bukankah sang super genius Gauss pernah berkata, “the queen of mathematic is aritmathic”, sejak belia dia telah mengenal keindahan-keindahan ratuku, Aritmetika.”

“Ya, sekali lagi aku menunjukkan keindahanku yang tidak hanya dapat kau lihat dari fraktal-fraktal-ku, dari himpunan Julia, fraktal yang berhubungan dengan Himpunan Mandelbrot. Percabangan fraktal pada DVD yang terkena radiasi gelombang mikro. Keretakan karena voltase tinggi pada akrilik setebal 4 inci yang menghasilkan gambar Lichtenberg. Atau brokoli yang merupakan fraktal alami.”

“Juga tidak hanya kau lihat dari Rasio Emas pada alam semesta, pada tubuh manusia, yang ternyata terbentuk dari pembagian suku-suku barisan Fibonacci-ku.”

“Tapi juga dari keindahan pola-pola aritmatika-ku, lihatlah ini!”

1 x 1 = 1

11 x 11 = 121

111 x 111 = 12321

1111 x 1111 = 1234321

11111 x 11111 = 123454321

111111 x 111111 = 12345654321

1111111 x 1111111 = 1234567654321

11111111 x 11111111 = 123456787654321

111111111 x 111111111 = 12345678987654321

0 x 9 + 0 = 0

1 x 9 + 1 = 10

12 x 9 + 2 = 110

123 x 9 + 3 = 1110

1234 x 9 + 4 = 11110

12345 x 9 + 5 = 111110

123456 x 9 + 6 = 1111110

1234567 x 9 + 7 = 11111110

12345678 x 9 + 8 = 111111110

123456789 x 9 + 9 = 1111111110

1 x 8 + 1 = 9

12 x 8 + 2 = 98

123 x 8 + 3 = 987

1234 x 8 + 4 = 9876

12345 x 8 + 5 = 98765

123456 x 8 + 6 = 987654

1234567 x 8 + 7 = 9876543

12345678 x 8 + 8 = 98765432

123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 18 + 1 = 19

12 x 18 + 2 = 218

123 x 18 + 3 = 2217

1234 x 18 + 4 = 22216

12345 x 18 + 5 = 222215

123456 x 18 + 6 = 2222214

1234567 x 18 + 7 = 22222213

12345678 x 18 + 8 = 222222212

123456789 x 18 + 9 = 2222222211

123456789 + 987654321 = 1111111110

1 x 142857 = 142857

2 x 142857 = 285714

3 x 142857 = 428571

4 x 142857 = 571428

5 x 142857 = 714285

6 x 142857 = 857142

7 x 142857 = 999999

“Dan masih banyak lagi keindahan ratu Aritmetikaku.”

“Aku juga mengajari mereka tentang ke-konsistenan, seperti sifatku yang konsisten, jika mereka menanyakan 1 + 1 dengan basis sepuluh maka jawabku pasti dua, kau paksa aku seperti apa, aku akan konsisten menjawabnya dua. Jika mereka menjumpai barisan aritmatika-ku dengan beda 5, maka sampai suku keberapapun bedaku tetap lima. Konsistenlah juga dalam kehidupan ini untuk melakukan hal-hal yang baik.”

“Aku juga memperlihatkan kekonsistenanku yang tercermin dalam teorema-teoremaku. Kebenaran teorema kedua pasti didasarkan atas kebenaran teorema pertama yang kedudukannya di atas teorema kedua. Kebenaran teorema pertama juga pasti didasarkan kebenaran teorema ke-nol yang kedudukannya di atas teorema pertama. Teorema ke-nol adalah pernyataan tertinggi yang orang menyebutnya dengan Aksioma, kebenarannya telah disepakati dan tidak perlu dibuktikan. Begitulah aturan-aturan kekonsistenan dalam kerajaan Matematika-ku. Tidak akan dibenarkan untuk merubah teorema ke-nol untuk disesuaikan dengan pernyataan teorema ke-tiga yang belum terbukti kebenarannya.”

“Dengan geometriku yang indah seindah bintang-bintang di angkasa, sejatinya ilmu-ilmu perbintangan telah aku kenalkan sejak zaman Thales yang agung.”

“Dengan aljabar, dimana manusia sering menghinaku dengan selalu mencari nilai x lagi padahal sudah ketemu.”

“Ketahuilah bahwa dalam kehidupan bersama, segera temukan nilai x atau nilai y dalam diri orang-orang disekelilingmu, lingkungan kerjamu, temukan pola yang nampak, sesungguhnya nilai-nilai aljabar itu ada dalam diri orang-orang disekitarmu, nilai x dan y tidak selalu tergantikan dengan angka, tapi juga bisa tergantikan dengan karakter-karakter orang disekelilingmu.”

“Bahkan alam tempat mereka tinggal pun juga tak bisa lepas dari ku, bukankah alam ini tercipta berkat perhitungan maha sempurna dari Dzat Yang Maha Menghitung, selisih seper sekian detik dalam proses terbentuknya bumi, mereka takkan pernah menempati bumi itu.”

“Ya, bahasa di alam ini akan ditulis dengan bahasa Matematika.”

“Maha Kuasa Engkau ya Allah yang menjadikan aku, dan salah satu wujud syukur mereka dalam bentuk Kekaguman Akanku.”

X : “Kau dan semua misteri yang terkandung di dalammu, sungguh, kekagumanku akanmu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar